Sekolah Rakyat 22 Malang: Harapan Baru Gressella Setelah Trauma Perundungan
Gressella, Remaja yang Pulih dari Perundungan dan Temukan Harapan Baru di Sekolah Rakyat 22 Malang
Editor:
Content Writer
Suasana belajar yang aman membuat Gressella lebih mudah mengikuti materi selama masa matrikulasi. Ia pun merasakan perubahan pada dirinya, menjadi lebih disiplin dan rajin dibanding sebelumnya. Mulai dari bangun tidur, membersihkan kamar, makan, sholat, hingga tidur malam, semua kini berjalan lebih teratur.
"Sholatnya di sini bisa rajin lima waktu, di rumah tidak bisa. Di sini juga lebih bisa mengatur waktu daripada di rumah," jelas Gressella.
Gressella juga bersyukur bisa menikmati fasilitas yang layak, mulai dari kamar asrama, makanan bergizi tiga kali sehari, sarana olahraga, hingga ruang kelas ber-AC yang nyaman. Ia pun rutin memanfaatkan layanan perpustakaan keliling dari Perpusda Malang yang singgah di sekolah seluas 4.579,5 meter persegi milik BPSDM Pemprov Jawa Timur tersebut.
Baca juga: Kemensos Dukung Pembangunan Sekolah Rakyat di Kebumen
Cita-Cita Jadi Teknisi Mesin
Meski jauh dari keluarga, kerinduan Gressella sedikit terobati lewat video call bersama sang ibu dan adik-adik, ditemani pendampingan wali asuh. Sesekali, ibunya juga menyempatkan diri menjenguk, menjadi penghapus rindu bagi keduanya.
Setiap kali menutup layar ponsel, Gressella meneguhkan hati bahwa semua pengorbanan ini tidak sia-sia. Ia yakin perjuangannya adalah jalan menuju cita-cita.
Cita-citanya sederhana, tapi penuh makna, yaitu menjadi teknisi mesindan melanjutkan jejak keluarga. Sang kakek dulu pernah membuka bengkel kecil, sementara almarhum ayahnya dikenal mahir memperbaiki motor. Dari mereka, Gressella ingin meneruskan warisan keterampilan yang sempat terhenti.
“Nanti kuliahnya mau ambil teknik mesin kalau bisa. (Harapanku) jadi ahli teknisi mesin,” kata Gressella semangat.
Perjalanan Gressella menjadi cermin ketangguhan seorang remaja yang memilih bangkit, bukan menyerah. Dari trauma bullying hingga kesulitan hidup sehari-hari, ia kini menemukan ruang untuk tumbuh. Sekolah Rakyat bukan sekadar tempat belajar, melainkan juga rumah kedua yang memberinya rasa aman dan harapan baru. Tumbuh setara dan cerdas bersama.(*)
Baca juga: Raker dengan DPD RI, Wamensos Tegaskan Jumlah Sekolah Rakyat Akan Terus Bertambah
Gus Ipul Ajak Kepala Daerah Prioritaskan Program Pemberdayaan Berbasis Potensi |
![]() |
---|
Raihan, Anak Pengupas Bawang yang Kini Bisa Sekolah Berkat Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Stok Beras Medium di Kota Malang Langka Sejak Hampir Satu Bulan Ini |
![]() |
---|
Gus Ipul Minta DPRD Bantu Awasi Sekolah Rakyat di Sumatera Utara |
![]() |
---|
Kronologi Bima Permana Hilang: Pamit ke Glodok, Jual Motor di Tegal, Ketemu di Malang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.