Senin, 29 September 2025

Sekolah Rakyat 22 Malang: Harapan Baru Gressella Setelah Trauma Perundungan

Gressella, Remaja yang Pulih dari Perundungan dan Temukan Harapan Baru di Sekolah Rakyat 22 Malang

|
Editor: Content Writer
Dok. Kemensos
GRESELLA SEKOLAH RAKYAT - Gressella, siswi Sekolah Rakyat 22 Kota Malang, berbagi kisah hidupnya. Setelah sempat putus sekolah akibat trauma perundungan, ia kembali belajar melalui Sekolah Rakyat di lingkungan yang aman dan nyaman. Di sini, Gressella menata kembali mimpinya menjadi teknisi mesin, melanjutkan jejak sang ayah dan kakek. 

Suasana belajar yang aman membuat Gressella lebih mudah mengikuti materi selama masa matrikulasi. Ia pun merasakan perubahan pada dirinya, menjadi lebih disiplin dan rajin dibanding sebelumnya. Mulai dari bangun tidur, membersihkan kamar, makan, sholat, hingga tidur malam, semua kini berjalan lebih teratur.

"Sholatnya di sini bisa rajin lima waktu, di rumah tidak bisa. Di sini juga lebih bisa mengatur waktu daripada di rumah," jelas Gressella.

Gressella juga bersyukur bisa menikmati fasilitas yang layak, mulai dari kamar asrama, makanan bergizi tiga kali sehari, sarana olahraga, hingga ruang kelas ber-AC yang nyaman. Ia pun rutin memanfaatkan layanan perpustakaan keliling dari Perpusda Malang yang singgah di sekolah seluas 4.579,5 meter persegi milik BPSDM Pemprov Jawa Timur tersebut.

Baca juga: Kemensos Dukung Pembangunan Sekolah Rakyat di Kebumen

Cita-Cita Jadi Teknisi Mesin 

Meski jauh dari keluarga, kerinduan Gressella sedikit terobati lewat video call bersama sang ibu dan adik-adik, ditemani pendampingan wali asuh. Sesekali, ibunya juga menyempatkan diri menjenguk, menjadi penghapus rindu bagi keduanya.

Setiap kali menutup layar ponsel, Gressella meneguhkan hati bahwa semua pengorbanan ini tidak sia-sia. Ia yakin perjuangannya adalah jalan menuju cita-cita.

Cita-citanya sederhana, tapi penuh makna, yaitu menjadi teknisi mesindan melanjutkan jejak keluarga. Sang kakek dulu pernah membuka bengkel kecil, sementara almarhum ayahnya dikenal mahir memperbaiki motor. Dari mereka, Gressella ingin meneruskan warisan keterampilan yang sempat terhenti.

“Nanti kuliahnya mau ambil teknik mesin kalau bisa. (Harapanku) jadi ahli teknisi mesin,” kata Gressella semangat.

Perjalanan Gressella menjadi cermin ketangguhan seorang remaja yang memilih bangkit, bukan menyerah. Dari trauma bullying hingga kesulitan hidup sehari-hari, ia kini menemukan ruang untuk tumbuh. Sekolah Rakyat bukan sekadar tempat belajar, melainkan juga rumah kedua yang memberinya rasa aman dan harapan baru. Tumbuh setara dan cerdas bersama.(*)

Baca juga: Raker dengan DPD RI, Wamensos Tegaskan Jumlah Sekolah Rakyat Akan Terus Bertambah

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan