Optimalisasi Alsintan Jadi Cara Kementan Percepat Tanam di Jatim dan Jateng Dorong Swasembada Pangan
Kementan memilih optimalisasi alsintan untuk percepat tanam di Jatim dan Jateng untuk mendorong terpenuhinya swasembada pangan di Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong percepatan tanam di berbagai daerah sebagai strategi utama untuk meningkatkan produksi. Hal itu dilakukan sebagai langkah untuk mempercepat tercapainya swasembada pangan.
Pada Mei ini, upaya percepatan difokuskan di sentra-sentra produksi padi, diantaranya di provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah, melalui optimalisasi pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan).
Sebagai langkah konkret, Kementan telah menggelar rapat koordinasi percepatan tanam secara paralel di kedua provinsi pada Kamis (15/5/2025). Adapun, rapat ini melibatkan jajaran Pertanian Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah, BBWS, TNI, Polri, dan pihak terkait lainnya bersama tim dari Kementan.
Dalam rapat tersebut, telah disepakati langkah-langkah untuk meningkatkan luas tambah tanam (LTT) secara signifikan melalui penggerakan dan pendistribusian bantuan alsintan yang telah dan akan segera dialokasikan.
Diketahui, di Jawa Timur, dari potensi luas tanam sebesar 398.922 hektar, target awal LTT ditetapkan sebesar 233.896 hektar atau sekitar 58,6 persen. Namun, dengan intervensi berupa 1.031 unit alsintan, target tersebut diusulkan meningkat menjadi 285.698 hektar. Ini berarti ada tambahan LTT sebesar 51.802 hektar atau naik 22,15 persen dari target awal.
Baca juga: Kementan: Alsintan, Benih, dan Irigasi Bergerak Serempak di Indramayu untuk Percepatan Tanam
Sementara itu, Jawa Tengah memiliki potensi tanam seluas 404.310 hektar, dengan target awal LTT sebesar 244.350 hektare (60,4 persen). Melalui dukungan 814 unit alsintan, LTT diproyeksikan meningkat menjadi 285.595 hektare, atau naik 41.245 hektare atau sekitar 16,88 persen dari target awal.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Andi Nur Alam Syah menegaskan bahwa pihaknya mengerahkan seluruh potensi alsintan dan sistem irigasi yang tersedia untuk mempercepat proses tanam secara maksimal.
“Kami gerakkan semua potensi alsintan dan irigasi untuk percepatan olah lahan. Dari pemetaan awal, Jawa Timur hanya mampu menanam 233.896 hektar. Namun, dengan intervensi alsintan dan dukungan lainnya, target itu bisa naik menjadi 285.698 hektar yang bisa ditanami sampai akhir Mei ini,” jelas Andi Nur.
Hal senada disampaikan oleh Sekretaris Ditjen PSP Hermanto. Menurutnya, pemanfaatan alsintan tidak hanya mempercepat proses tanam, tetapi juga memastikan efisiensi dan efektivitas proses produksi.
“Intervensi alat dan mesin pertanian ini menjadi salah satu solusi untuk melakukan percepatan proses panen, olah lahan, hingga tanam bisa selesai lebih cepat dan efisien,” ungkap Hermanto.
Guna mendorong swasembada, Kementan pun mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dan memanfaatkan momentum ini dalam mengejar target produksi dan sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.
Baca juga: Kunjungi Kaltim, Mentan Amran: Kementan Fokus Transformasi Pertanian Tradisional ke Modern
Aiptu Yaman Buktikan Upaya Swasembada Pangan Bisa Diawali dari Pekarangan Rumah |
![]() |
---|
Harga Beras Turun di Awal September, Komisi IV DPR Apresiasi Operasi Pasar Kementan |
![]() |
---|
Sebut Kinerja Mentan Amran “TOP”, GP Ansor Siap Kawal Swasembada Pangan dan Berantas Mafia |
![]() |
---|
Polresta Malang Kota Jadi Motor Swasembada Pangan Lewat Panen Jagung |
![]() |
---|
Kementan Percepat Swasembada Gula, KUR Tebu Rakyat Jadi Andalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.