Kementan: Alsintan, Benih, dan Irigasi Bergerak Serempak di Indramayu untuk Percepatan Tanam
Transformasi sektor pertanian menjadi pertanian modern berbasis teknologi terus dilakukan oleh Kementerian Pertanian
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Transformasi sektor pertanian dari konvensional menjadi pertanian modern dan berbasis teknologi terus dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Salah satu bukti nyatanya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pada awalnya, Kabupaten Indramayu tepatnya di Kecamatan Bangodua hanya sanggup melakukan pengolahan lahan dan tanam di sekitar 10 ribu hektare lahan, kemudian mampu meningkat hingga 200 persen menjadi sekitar 30 ribu hektare.
Selain ketersediaan air dan irigasi, penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) menjadi salah satu kunci dalam optimalisasi proses produksi mulai dari pengolahan lahan, proses penanaman, hingga panen. berkat adanya penggunaan alsintan.
Menjelang musim tanam Mei 2025, dalam kunjungan kerjanya ke Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementan, Andi Nur Alam Syah menyampaikan bahwa percepatan tanam sangat ditentukan oleh kesiapan alsintan,
Ketersediaan air, dan dukungan benih.
“Kalau dulu panen dan olah lahan butuh waktu lama, sekarang dengan combine harvester, traktor roda 4, traktor roda 2, pompa air, dan rice transplanter semua bisa dipercepat. Kita ingin pastikan tidak ada lahan yang dibiarkan menganggur setelah panen. Ini kunci swasembada,” ujar Andi, Senin (12/5/2025)
Kementan melalui Ditjen PSP bergerak cepat dengan membentuk Satgas Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan. Satgas ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Ditjen PSP, untuk memastikan seluruh bantuan alsintan segera terdistribusi dan dimanfaatkan secara optimal di lapangan guna mengakselerasi kegiatan Tambah Luas Tanam (LTT) pada bulan ini.
Baca juga: Jelang Idul Adha 2025, Kementan Salurkan 13.600 Dosis Vaksin PMK untuk Peternak Sapi di Jawa
Untuk mendukung kelancaran tanam, Kementan juga telah memastikan ketersediaan air dan irigasi. Debit air dari Bendung Rentang ke saluran Cipelang akan dinaikkan menjadi 30 meter kubik per detik, cukup untuk mengairi lahan-lahan yang siap tanam.
“Kami sudah minta agar seluruh bantuan alsintan tiba maksimal malam ini atau besok pagi. Dua minggu ke depan sangat krusial. Kalau kita kerja cepat, target 1,6 juta hektare nasional sangat mungkin tercapai,” tegas Andi.
Dalam kunjungan tersebut, Dirjen PSP didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto, dan Direktur Serealia dari Ditjen Tanaman Pangan. Ketiganya melakukan konsolidasi percepatan tanam dan sepakat menaikkan target luas tanam Indramayu dari semula 10.000 hektare menjadi 30.000 hektare untuk bulan ini.
“Dengan dukungan benih dari Ditjen Tanaman Pangan dan percepatan olah lahan dari Ditjen PSP, kami pastikan target 30.000 hektare di Indramayu bisa tercapai. Bahkan kami berharap bulan depan bisa meningkat hingga 50.000 hektare,” ujar Sugeng.
Langkah ini menjadi bagian dari target nasional Kementan untuk mencapai Luas Tambah Tanam sebesar 1,6 juta hektare selama Mei 2025. Intervensi percepatan tanam juga dilakukan secara intensif di Jawa Barat. Data yang dihimpun menunjukkan bahwa potensi awal tanam hanya 200.000 hektare, namun dengan gerak cepat dan dukungan sarana, target ditingkatkan menjadi 352.000 hektare.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menjelaskan sejak akhir 2023 telah mendorong langkah-langkah konkret untuk meningkatkan produktivitas petani. Hal ini meliputi peningkatan pupuk subsidi, penguatan alsintan dan mekanisasi, serta dukungan teknologi di sentra-sentra produksi.
“Jika kita bisa terus jaga irama ini, Indonesia tidak hanya akan swasembada beras, tapi akan menjadi eksportir baru untuk komoditas beras. Produksi meningkat, petani untung, cadangan nasional kuat,” ujarnya.
Dengan kemudahan alsintan dan sinergi seluruh pihak optimistis bahwa langkah swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dapat segera terwujud.
Harga Beras Turun di Awal September, Komisi IV DPR Apresiasi Operasi Pasar Kementan |
![]() |
---|
Mentan Amran dan Mendagri Tito Kawal Operasi Pasar, Harga Beras Turun Drastis |
![]() |
---|
Sebut Kinerja Mentan Amran “TOP”, GP Ansor Siap Kawal Swasembada Pangan dan Berantas Mafia |
![]() |
---|
Kementan Percepat Swasembada Gula, KUR Tebu Rakyat Jadi Andalan |
![]() |
---|
Kementan Pastikan Stok Pupuk Subsidi Aman, Percepatan Tanam Bisa Berjalan Tepat Waktu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.