Senin, 29 September 2025

BPDP dan Ditjenbun Kementan Genjot SDM Sawit untuk Tingkatkan Produktivitas Kebun Rakyat

LPP Agro Nusantara mendapat mandat untuk melatih 2.066 peserta, meningkat dari 1.339 peserta pada 2024.

Penulis: Sanusi
Istimewa
SDM KELAPA SAWIT - BPDP bekerja sama dengan Ditjenbun Kementerian Pertanian dalam memberikan beasiswa pendidikan dan pelatihan bagi pekebun. Peserta pelatihan berasal dari berbagai wilayah penghasil sawit, ditetapkan melalui Data Rekomendasi Teknis (Rekomtek) yang diajukan oleh Dinas Perkebunan daerah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produktivitas lahan perkebunan sawit rakyat masih menjadi sorotan dalam pengembangan industri sawit nasional.

Saat ini, produksi Crude Palm Oil (CPO) dari kebun rakyat rata-rata baru mencapai 3–4 ton per hektare per tahun, jauh di bawah produktivitas kebun milik perusahaan swasta maupun BUMN.

Salah satu faktor utama penyebab rendahnya produktivitas adalah keterampilan dan kompetensi pekebun swadaya yang masih perlu ditingkatkan.

Baca juga: Jumlah Pekerja Sawit Terus Bertambah, Menaker Tekankan Dialog Sosial untuk Keberlanjutan

Menjawab tantangan tersebut, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) bersama Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementan merancang Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit.

Program ini didanai dari pungutan ekspor sawit dan dialokasikan untuk berbagai kegiatan strategis, mulai dari peremajaan sawit rakyat, peningkatan sarana prasarana, penelitian, hingga hilirisasi.

Untuk aspek SDM, BPDP secara rutin menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi pekebun, koperasi (KUD), hingga perangkat pendamping daerah.

“Tujuan utama dari program pengembangan SDM adalah menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten agar dapat memenuhi kriteria industri kelapa sawit berkelanjutan,” ujar Direktur Penyaluran Dana Sektor Hilir BPDP Mohammad Alfansyah, Kamis (11/9/2025).

Seleksi Peserta dan Skema Pelatihan

BPDP bekerja sama dengan Ditjenbun Kementerian Pertanian dalam memberikan beasiswa pendidikan dan pelatihan bagi pekebun. Peserta pelatihan berasal dari berbagai wilayah penghasil sawit, ditetapkan melalui Data Rekomendasi Teknis (Rekomtek) yang diajukan oleh Dinas Perkebunan daerah.

“Peserta pelatihan mengikuti kegiatan berdasarkan undangan resmi sesuai rekomtek yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan,” jelas Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ditjenbun Baginda Siagian.

Pelatihan ini menggabungkan teori dan praktik. Selain materi klasikal di kelas, peserta juga melakukan praktik langsung di lapangan. Materi yang disampaikan meliputi budidaya sawit berkelanjutan, panen dan pascapanen, pengelolaan kelembagaan, administrasi keuangan, promosi hasil sawit, hingga pemetaan lokasi perkebunan.

“Melalui pelatihan seperti ini, pekebun tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya di kebun masing-masing,” ujar Direktur LPP Agro Nusantara Pranoto Hadi Raharjo.

LPP Agro Nusantara: Mitra Strategis

Sejak 2016, BPDP mempercayakan LPP Agro Nusantara sebagai salah satu penyelenggara pelatihan SDM sawit. Lembaga yang berdiri sejak 1950 ini memiliki rekam jejak panjang dalam meningkatkan keterampilan tenaga kerja perkebunan, baik teknis maupun manajerial.

Pada 2025, BPDP menargetkan pelatihan bagi 10.786 peserta dari 17 provinsi penghasil sawit. Dari jumlah tersebut, LPP Agro Nusantara mendapat mandat untuk melatih 2.066 peserta, meningkat dari 1.339 peserta pada 2024. Pelatihan tahun ini dilaksanakan dalam 71 kelas, mencakup 11 jenis pelatihan teknis dan manajerial, tersebar di 9 provinsi: Sumatera Utara, Riau, Jambi, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, Papua Barat, dan Sulawesi Barat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan