Tanam Perdana Cetak Sawah di Kapuas: Strategi Wujudkan Swasembada Pangan
Kementan secara resmi memulai kegiatan tanam perdana di lahan cetak sawah yang berlokasi di Desa Karya Bersama, Kapuas, Kalimantan Tengah
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) secara resmi memulai kegiatan tanam perdana di lahan cetak sawah yang berlokasi di Desa Karya Bersama, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Kegiatan ini merupakan bagian dari program strategis nasional dalam rangka mendukung upaya swasembada pangan.
Tanam perdana dilakukan di lahan cetak sawah tahun 2025 yang dikelola oleh Kelompok Tani Bakti Persada dan Brigade Pangan Sumber Rejeki 1 dan 2. Program ini merupakan arahan langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk meningkatkan produksi pertanian, khususnya di Kalimantan Tengah.
Direktur Jenderal PSP, Andi Nur Alam Syah, menyampaikan bahwa Kalimantan Tengah ditargetkan memiliki cetak sawah seluas 85.000 hektare. Hingga kini, sekitar 66.800 hektare telah dikontrakkan dan dalam proses pengerjaan.
“Hari ini kita melakukan penanaman perdana di lokasi cetak sawah di Desa Karya, Kecamatan Kapuas Murung, ada sekitar 215 ha yang akan dilaksanakan cetak sawah disini. Cetak sawah terus berjalan bertahap dan kami langsung lanjutkan dengan penanaman. Kami optimis target cetak sawah di Kalimantan Tengah ini bisa berhasil,” kata Andi saat menghadiri tanam perdana di Desa Karya Bersama, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (24/4/2025).
Baca juga: Anak Muda Jadi Motor Inovasi, Kementan Optimistis Pertanian Indonesia Menuju Arah Lebih Modern
Untuk memastikan program berjalan lancar, Ditjen PSP bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah dan Satgas Swasembada Pangan, guna memastikan proses sesuai aturan dan mengatasi kendala di lapangan.
“Minggu ini tim Ditjen PSP lakukan monitoring dan evaluasi seluruh lokasi dari 66.000 hektare yang sedang dikerjakan. Siang ini juga kami bersama Satgas dan Kejaksaan Tinggi Kalteng akan mitigasi persoalan yang timbul. Kami optimis dan mohon doa agar program ini berhasil,” tambahnya.
Proses cetak sawah dilakukan bertahap dan langsung dilanjutkan dengan pengolahan tanah serta penanaman saat konstruksi lahan dinyatakan siap. Hal ini dilakukan untuk menghemat waktu dan memastikan lahan cepat produktif.
Baca juga: Kementan Bahas Strategi Manajemen PHLN untuk Mencapai Swasembada Pangan
“Begitu konstruksi lahan mencapai progres yang tepat, langsung kita lanjutkan dengan pengolahan tanah dan tanam. Prinsipnya adalah optimalisasi waktu dan efektivitas lahan. Jangan tunggu semua selesai seratus persen, tapi tanam secepat mungkin di lahan yang sudah siap,” imbuhnya.
Langkah ini merupakan bentuk sinergi antara perencanaan teknis dan pemberdayaan petani setempat. Selain itu, program ini tidak hanya memperluas lahan sawah dan areal tanam, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru, memberdayakan petani lokal, serta memperkuat ketahanan pangan nasional. Pemerintah berharap cetak sawah ini menjadi langkah nyata menuju swasembada pangan.
BPDP dan Ditjenbun Kementan Genjot SDM Sawit untuk Tingkatkan Produktivitas Kebun Rakyat |
![]() |
---|
Aiptu Yaman Buktikan Upaya Swasembada Pangan Bisa Diawali dari Pekarangan Rumah |
![]() |
---|
Harga Beras Turun di Awal September, Komisi IV DPR Apresiasi Operasi Pasar Kementan |
![]() |
---|
Sebut Kinerja Mentan Amran “TOP”, GP Ansor Siap Kawal Swasembada Pangan dan Berantas Mafia |
![]() |
---|
Polresta Malang Kota Jadi Motor Swasembada Pangan Lewat Panen Jagung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.