Senin, 29 September 2025

Jajanan Cepat Saji Jadi Penyebab Angka Obesitas di RI Meroket, Biaya Medis Tembus Rp 24 Triliun

Gaya hidup seperti pola makan dan aktivitas fisik berperan sebagai penyebab obesitas. Biaya medis obesitas juga tembus hingga Rp 24 Triliun per tahun.

Tribunnews.com/Rina Ayu Panca Rini
OBESITAS PENYAKIT KRONIS - Kegiatan bertajuk “Bahas Tuntas Obesitas, Kolaborasi Hadir Membawa Harapan’ digelar di Westin Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (24/9/2025) digelar Novo Nordisk. Kegiatan ini menekankan pentingnya pemahaman ilmiah, pedoman klinis seperti Pedoman Nasional Penanganan Kedokteran (PNPK) Obesitas, serta regulasi yang mendorong keamanan dan inovasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Angka obesitas di Republik Indonesia (RI) pada tahun 2030 diprediksi akan meningkat dua kali lipat. Seseorang yang dikatakan obesitas adalah jika berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) memiliki skala lebih dari 27,0.

Baca juga: Angka Obesitas di Jakarta Tinggi, Pramono Anung Diminta Tinjau Ulang Pajak Olahraga

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr Wismandari Wisnu mengatakan, obesitas bukan hanya masalah penampilan saja melainkan penyakit medis serius yang harus ditangani. Obesitas kini disebut 'mother of diseases lantaran menjadi faktor risiko penyakit kronik seperti diabetes, jantung dan kolesterol.

“Obesitas ini pangkal semua penyakit. Obesitas ini penyakit kronik bukan hanya sekadar estetik saja,” kata dia dalam sebuah kegiatan di Westin Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (24/9/2025).

Sayangnya masih banyak anggapan bahwa obesitas terjadi akibat kurangnya untuk diet dan olahraga. Padahal, obesitas adalah penyakit kronis yang bisa disebabkan oleh hormonal, metabolik, dan neurologis yang kompleks.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Farid Kurniawan mengatakan, faktor gaya hidup seperti pola makan dan aktivitas fisik memang berperan sebagai penyebab obesitas. Tetapi untuk mengatur nafsu makan, keseimbangan energi, dan cara tubuh menyimpan lemak membuat obesitas sulit dikendalikan hanya dengan niat kuat.

“Inilah mengapa obesitas meningkatkan risiko hipertensi, sleep apnea, kanker, dan gangguan muskuloskeletal,” kata dia.

Obesitas harus dicegah, intervensi dini dan perawatan jangka panjang yang efektif. Dalam kegiatan bertajuk “Bahas Tuntas Obesitas, Kolaborasi Hadir Membawa Harapan’ ini menekankan pentingnya pemahaman ilmiah, pedoman klinis seperti Pedoman Nasional Penanganan Kedokteran (PNPK) Obesitas, serta regulasi yang mendorong keamanan dan inovasi.

General Manager Novo Nordisk Indonesia, Sreerekha Sreenivasan menyatakan, pihaknya membantu menghadirkan inovasi global terbaru dalam penanganan obesitas ke Indonesia. Obesitas adalah penyakit serius dan kronis yang membutuhkan solusi jangka panjang berbasis sains.

“Dibutuhkan lintas sektor untuk dapat menyelesaikan tantangan ini. Fokus kami adalah mendukung upaya menghadirkan inovasi global terbaru dalam penanganan obesitas ke Indonesia, dalam kerangka kerja yang menjamin keamanan pasien serta akses berkelanjutan,” ujar Sreerekha.

Baca juga: Upaya Cegah Diabetes dan Obesitas, 3 Kelurahan di Solo Deklarasikan Kampung Sehat

Indonesia kini menghadapi epidemi obesitas yang kian mengkhawatirkan, dengan hampir satu dari empat orang dewasa (23,4 persen) terdampak.
Kondisi ini menelan biaya lebih dari Rp 24 triliun per tahun dalam layanan kesehatan dan hilangnya produktivitas.

Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Digna Niken Purwaningrum memaparkan, di Indonesia, angka obesitas melejit. Hampir satu dari empat orang dewasa kini mengalami obesitas angka yang meningkat dua kali lipat dalam satu dekade terakhir ini.

“Banyak orang dewasa muda alami obesitas. Kondisi ini dipengaruhi dengan banyaknya jajanan dan makanan cepat saji serta edukasi terkait obesitas di Indonesia yang masih kurang,” terang dr Digna.

Baca juga: Krisis Gizi Anak Melonjak, UNICEF Soroti Konsumsi Gula yang Memicu Obesitas Anak

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan