Menkes Ajak Masyarakat Sarapan Dua Telur Rebus Tiap Hari, Ini Manfaatnya Buat Tubuh
Dengan menerapkan pola makan seperti ini maka akan memberi manfaat berupa energi optimal meningkatkan metabolisme dan mencegah obesitas atau kegemukan
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengajak masyarakat untuk rutin makan dua telur rebus setiap hari untuk sarapan pagi. Dalam postingan di instagramnya, mantan dirut Bank Mandiri ini mempromosikan kebiasaan sarapan cepat itu.
Baca juga: Kebiasaan Sarapan Ternyata Bisa Merusak Jantung, Simak Penjelasan Dokter
Selain bergizi, menurut Menkes sarapan telur juga terjangkau alias murah. Menurutnya satu butir telur rebus mengandung sekitar 6 gram protein dan 60 kalori.
Dua telur bisa memberikan 12 gram protein dan energi sekitar 120 kalori. Ia menekankan pentingnya mencukupi kebutuhan protein harian dimana idealnya sekitar 0,8 gram per kilogram kali berat badan.
Jika berat badan 72 kilogram maka membutuhkan setidaknya 57,6 gram protein harian. Dengan konsumsi dua telur rebus maka bisa memenuhi sebagian kebutuhan protein harian.
“Kalau pertama kali makan atau sarapan jangan yang manis-manis seperti sereal, nasi uduk, atau lontong. Itu bikin gula kita langsung akan naik. Kita butuh makanan sehat, contohnya protein seperti telur," kata Menkes dalam unggahan di akun Instagram resminya @bgsadikin, Rabu (24/9/2025).
"Praktis membuatnya, tinggal celup 5-7 menit, murah lagi. Cukup awali sarapan dengan dua butir telur rebus tanpa tambahan saus tinggi kalori,"sambung dia.
Video itupun viral di media sosial dan mendapatkan respons dari akademisi. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial mengemukakan, saran sarapan hanya dengan dua telur belum cukup, apalagi bagi mereka yang memiliki aktivitas padat seperti anak-anak dan pekerja. Sarapan yang ideal tetap perlu yang bergizi seimbang terdiri dari karbohidrat, protein hingga serat.
Baca juga: Jokowi Sarapan Telur Mata Sapi di Pondok Pesantren Bustanul Ulum
“Sereal, nasi uduk, dan lontong dengan tambahan telur masih merupakan sarapan ideal jika disesuaikan dengan kebutuhan kalori dan aktivitas,” kata dr Ari.
Meski demikian, sarapan dua telur setiap hari jauh lebih baik ketimbang tidak sarapan sama sekali. Secara terpisah Dokter Gizi, dr Maya Surjadjaja, mengungkapkan, sarapan memang sebaiknya konsumsi makanan dengan jumlah cukup besar dan bergizi.
Hal ini karena tubuh membutuhkan energi untuk beraktivitas seharian. “Jadi memang sebetulnya jangan lupakan makan pagi begitu. Jangan dibalik. Makan pagi tidak sempat, katanya tidak ada nafsu makan. Langsung makan siang. Terus malamnya ngemil. Jadi kalau makan pagi dengan telur, of course, itu oke juga, karena telur kan banyak proteinnya,” kata Maya yang ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Dokter Maya menyebut, pola makan yang dianjurkan adalah makan pagi seperti raja, makan siang seperti pangeran, makan malam seperti pengemis. Artinya makan pagi porsi besar dan bergizi, makan siang lebih sedikit dari makan pagi dan makan malam dengan porsi yang sangat kecil.
Baca juga: 17 Ide Sarapan Sehat untuk Pelari, Cocok Sebelum Lari 5K, 10K, hingga Marathon
Dengan menerapkan pola makan seperti ini maka akan memberi manfaat berupa energi optimal, meningkatkan metabolisme dan mencegah obesitas dan penyakit tekanan darah tinggi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.