Pakar: Udang Beku Indonesia yang Terpapar Radioaktif Tak Membuat Manusia Jadi 'Alien'
Dampak ilmiah yang diakui dari paparan radioaktif pada udang beku hanyalah peningkatan risiko kanker terutama apabila dimakan dalam jumlah yang banyak
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produk udang beku asal Indonesia yang diekspor ke Amerika Serikat (AS) terpapar bahan radioaktif Cesium-137 atau Cs-137. Akibatnya Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan, kegiatan ekspor udang produksi PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods) ke Amerika Serikat dihentikan sementara.
Baca juga: Kata Senator AS soal Udang Tekontaminasi asal Indonesia: Kalau Dimakan Bisa Berubah Jadi Alien
Di media sosial muncul narasi bahwa konsumsi makanan laut seperti udang terkontaminasi radioaktif bisa menyebabkan mutasi ekstrem, bahkan dikaitkan dengan teori konspirasi alien. Keberadaan informasi ini dikaitkan dengan temuan kontaminasi radioaktif pada udang beku asal Indonesia yang diekspor ke sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat (AS).
Informasi semacam ini pun membuat publik semakin resah. Terkait hal ini, Epidemiolog sekaligus pakar kesehatan Dicky Budiman meluruskan kesalahpahaman tersebut.
“Ada konspirasi atau hoaks yang mengatakan itu bisa jadi alien. Tidak. Itu hiperbola yang tidak ada dasar ilmiah. Radiasi ionisasi pada kadar realistis tidak menyebabkan mutasi ekstrim,” ujarnya kepada Tribunnews, Selasa (9/9/2025).
Menurut Dicky, dampak ilmiah yang diakui dari paparan radioaktif pada makanan hanyalah peningkatan risiko kanker. Terutama bila konsumsi berlangsung dalam jangka panjang dan dengan dosis besar.
Namun, pada dosis rendah hingga menengah, risikonya tetap sangat kecil. Tubuh manusia sudah memiliki mekanisme farmakokinetik untuk merespons paparan.
Cesium misalnya, akan terdistribusi ke otot, lalu diekskresikan melalui urin dalam kurun waktu 70–110 hari. Minum air putih yang cukup dapat membantu mempercepat proses pembuangan ini.
Baca juga: Udang Ekspor Indonesia ke AS Terpapar Radioaktif, Mendag Sebut Sedang Diinspeksi
Dengan demikian, klaim-klaim fantastis soal mutasi biologis tidak berdasar.
"Yang lebih relevan untuk diperhatikan adalah bagaimana pemerintah memperkuat sistem monitoring lintas negara, termasuk penggunaan teknologi seperti gamma spektrometri untuk mendeteksi paparan," kata Dicky.
Dicky mengingatkan, edukasi publik yang berbasis sains sangat penting agar masyarakat tidak terjebak dalam mis informasi.
“Risiko itu ada, tetapi kecil dan bisa dikendalikan. Fokus kita seharusnya pada proteksi realistis, bukan pada narasi menakutkan yang tidak ada dasar ilmiahnya,” jelasnya.
Baca juga: Resep Udang Goreng Telur Asin, Inspirasi Menu Sahur yang Enak dan Praktis, Siapkan Udang Jerbung
Dengan komunikasi yang jernih dan kebijakan yang tegas, isu pangan radioaktif bisa dikelola secara proporsional tanpa menciptakan kepanikan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.