Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Atasi Efek Gas Air Mata Bukan Pakai Odol, Lebih Baik Gunakan Kacamata Renang
Penggunaan pasta gigi untuk mencegah efek pedih dan perih dari gas air mata tidak efektif.Hal tersebut justru berbahaya buat perlindungan diri sendiri
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Saat aksi unjuk rasa berujung kericuhan aparat kepolisian kerap membubarkan kerumunan massa dengan menembakkan gas air mata. Guna mengatasi hal tersebut, demonstran kerap menggunakan pasta gigi guna melindungi diri dari pedihnya gas air mata.
Baca juga: Partikel Gas Air Mata Bisa Bertahan Lama di Udara, Waspada Efeknya pada Mata dan Paru
Namun menurut Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, Dokter Santi menyebut penggunaan pasta gigi untuk mencegah efek pedih dan perih dari gas air mata tidak efektif.
“Pasta gigi itu tidak mencegah partikel masuk ke mata. Sensasinya cuma berubah dari perih jadi panas, tapi partikelnya tetap masuk,” kata dokter Santi pada kanal YouTube Sonora FM, Kamis (4/9/2025).
Menurut dr Santi cara yang tepat untuk melindungi diri dari gas air mata dengan menggunakan kacamata renang atau goggle lens yang rapat di sisi kanan-kiri, sehingga udara yang membawa partikel tidak bisa masuk.
Sementara itu, hidung dan mulut perlu perlindungan ekstra. Masker respirator atau N95 adalah pilihan utama.
Jika tidak tersedia, masyarakat bisa mengakalinya dengan kain yang dibasahi air. Air membantu menangkap sebagian partikel padat sebelum terhirup.
Selain itu, pakaian juga berperan. Baju lengan panjang dan sepatu tertutup mencegah partikel menempel di kulit dan kaki. Gas air mata cenderung turun ke permukaan tanah, sehingga area kaki paling rentan terkena kontak langsung.
Baca juga: Polisi Sebut Gas Air Mata Terbawa Angin ke Unisba, Pakar: Alasan yang Mengada-ada
Penggunaan pasta gigi sebenarnya lebih banyak memberi efek sugesti.
Rasa panas dan dingin dari pasta gigi menutupi sensasi pedih sesaat, sehingga orang merasa lebih tahan.
"Tetapi ini berbahaya, karena membuat orang terlambat menyadari betapa besar paparan yang sebenarnya mereka terima," ujarnya.
Baca juga: Efek Gas Air Mata Bisa Bertahan Sampai 2 Hari, Ini Penjelasan Dokter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.