Cara Minum Kopi yang Bikin Sehat, Bukan Bikin Sakit
Apakah kopi benar-benar baik untuk kesehatan, dan bagaimana jika penderita GERD ingin menikmatinya?
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kopi kerap menjadi minuman favorit banyak orang.
Kopi adalah minuman yang berasal dari biji tanaman kopi yang telah dipanggang dan digiling, lalu diseduh dengan air panas.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Otak Saat Minum Kopi? Ini Penjelasan Ahli Gizi
Minuman ini terkenal karena kandungan kafeinnya yang memberikan efek stimulan, seperti meningkatkan fokus dan energi
Rasanya yang khas, aroma yang menggoda, serta efek menyegarkan membuatnya sulit ditolak.
Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah kopi benar-benar baik untuk kesehatan, dan bagaimana jika penderita GERD ingin menikmatinya?
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah penyakit kronis pada sistem pencernaan yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan secara berulang. Ini bisa sangat mengganggu dan bahkan berisiko menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik.
Baca juga: Bukan Sekedar Rasa yang Nikmat, Ini Alasan Tren Minum Kopi di Indonesia Sangat Tinggi
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Eka Hospital Permata Hijau, Pandu Tridana Sakti, Sp. PD, AIFO-K, mengungkap bahwa kopi memang memiliki manfaat yang signifikan, asalkan diminum dengan cara yang tepat.
“Kopi itu bagus banget buat kesehatan. Bagusnya itu tanpa gula, tanpa krimer, tanpa susu. Jadi kopi murni itu yang bagus buat kesehatan pembuluh darah, kesehatan jantung, juga sistem imun karena punya antioksidan yang tinggi,” ungkapnya pada diskusi media di Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Ia menjelaskan, kandungan antioksidan pada kopi murni membantu melawan radikal bebas, menjaga elastisitas pembuluh darah, dan mendukung daya tahan tubuh.
Namun, tambahan gula, susu, atau krimer dapat mengurangi manfaat tersebut dan justru menambah risiko kesehatan, seperti meningkatnya kadar gula darah.
*Batas Aman dan Kondisi Khusus*
Meski memiliki banyak manfaat, dr. Pandu menegaskan pentingnya pembatasan konsumsi.
Secangkir hingga dua cangkir kopi murni sehari dianggap cukup untuk memperoleh manfaat tanpa menimbulkan efek samping berlebihan.
Namun, topik yang sering menjadi perhatian adalah konsumsi kopi bagi penderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).
GERD merupakan kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan akibat melemahnya katup kerongkongan bagian bawah atau lower esophageal sphincter.
“Kalau pasien sudah terkena GERD, itu harus diobati dulu selama 8 minggu. Istilahnya kita tambal dulu luka-lukanya dan kuatkan kembali katup kerongkongan bagian bawah,” jelasnya.
Selama masa pengobatan, penderita GERD sebaiknya menghindari kopi, karena sifat asam dan kandungan kafein dapat memperburuk gejala seperti nyeri ulu hati atau rasa terbakar di dada.
*Bisa Minum Lagi, Tapi Bertahap*
Menurut dr. Pandu, setelah pengobatan selesai dan kondisi membaik, pasien bisa mencoba kembali minum kopi, namun dilakukan secara bertahap.
“Setelah itu, dicoba reintroduce sedikit-sedikit sesuai keadaan toleransi. Beberapa pasien saya bisa kembali minum kopi, tapi ada juga yang tidak bisa,” ujarnya.
Prinsip ini disebut personalized medicine, yaitu penanganan kesehatan yang disesuaikan dengan kondisi tiap individu.
Tidak semua penderita GERD memiliki respons yang sama terhadap kopi, sehingga penting untuk memantau reaksi tubuh masing-masing.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.