Senin, 29 September 2025

Bukan Sekedar Rasa yang Nikmat, Ini Alasan Tren Minum Kopi di Indonesia Sangat Tinggi

Nongkrong tanpa minum kopi rasanya seperti ada yang kurang. Ini jadi kebiasaan kebanyakan orang Indonesia.

Tribunnews.com/Alivio
KOPI INDONESIA - Secangkir kopi asli dari biji kopi Indonesia, yang dibuat salah satu barista di World of Coffee, ditemui Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nongkrong tanpa minum kopi rasanya seperti ada yang kurang. 

Itulah kebiasaan yang sudah melekat di masyarakat Indonesia, di mana kedai kopi menjadi pilihan utama untuk berkumpul dan bersosialisasi.

Baca juga: Hobi Ngopi Kapal Api Menang Hadiah Umroh, Subhanallah

Tak hanya sebagai teman ngobrol, bagi banyak orang di Indonesia, kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup

Hal ini tampak jelas dari antusiasme luar biasa pengunjung dalam ajang World of Coffee yang digelar di Jakarta International Convention Center (JICC).

Pada 15 Mei 2025 pantauan Tribunnews, tampak dihadiri banyak, bukan hanya dari masyarakat Indonesia bahkan luar negeri pun.

Baca juga: Kopi Sumatera Diperkenalkan di SEC 2025 Texas, Bukukan Transaksi 4 Juta Dolar AS

Terkait ini, salah satu tokoh yang turut hadir dalam acara ini adalah Felix TJ, CEO Roemah Koffie. 

Dalam jumpa pers, Felix menjelaskan tren kopi di Indonesia saat ini sangat dipengaruhi oleh bagaimana kopi itu dikemas, baik secara produk maupun cerita di baliknya, jadi bukan hanya sekedar rasa.

"Menurut saya, semuanya tergantung pada packaging. Sekarang ini kita ada first wave, second wave, third wave, dan bahkan fourth wave dalam industri kopi. Tapi sebenarnya, itu semua bukan sesuatu yang terjadi secara alami. Semua itu hasil dari strategi pemasaran," kata Felix di JICC, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025).

"Industri ini perlu trendsetter. Siapa yang akan membawa wave berikutnya? Kami berharap itu kami," jelasnya lagi.

Kopi gajah bakal menggeser trend kopi Luwak.
Kopi gajah bakal menggeser trend kopi Luwak. (Istimewa)

Ia juga tak menampik kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia, terutama dalam kebiasaan berkumpul.

Sementara itu, di World of Coffee, Felix menghadirkan salah satu kopinya yakni Rambadia yang dibuat dari biji kopi pilihan yang berasal dari dataran tinggi Bener Meriah, Gayo, Aceh.

Secara naratif, Rambadia menggambarkan momen perkenalan antara dua orang Batak yang berlanjut dengan sapaan hangat dan jalinan keakraban. 

"Wilayah Gayo punya keunikan iklim dan tanah yang subur, yang memberikan kopi cita rasa istimewa. Tapi yang membuatnya lebih bermakna adalah bagaimana kami mengemasnya dengan cerita," ujar Felix.

Kesimpulannya, kopi bukan sekadar soal rasa dan kemasan. 

Di balik secangkir kopi, ada cerita yang menjadi bagian dari seni, baik bagi pembuat maupun penikmatnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan