Bukan Lagi Penyakit Orang Tua! Diabetes Incar Usia 20–30 Tahun, Ini Faktanya
Ada beberapa kasus terbaru, pasien usia muda terdiagnosis diabetes tanpa gejala dan baru diketahui setelah mengalami komplikasi.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Selama ini, diabetes kerap dianggap penyakit yang identik dengan usia lanjut.
Namun, tren tersebut mulai bergeser. Kini, penderita diabetes semakin banyak ditemukan pada kelompok usia di bawah 40 tahun, bahkan di awal usia 30-an.
Fenomena ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Eka Hospital Permata Hijau dr. Pandu Tridana Sakti, Sp. PD, AIFO-K.
Baca juga: Ilmuan Australia Temukan Penyebab Mengejutkan Diabetes Tipe 2
Ia mengungkapkan bahwa dalam beberapa kasus terbaru, pasien usia muda terdiagnosis diabetes tanpa gejala dan baru diketahui setelah mengalami komplikasi.
Eka Hospital melalui pusat layanan Diabetes Connection Care mencatat, dari Desember 2020 hingga Juni 2025, ada 691 pasien diabetes berusia di bawah 40 tahun yang datang berobat.
Rata-rata usia pasien berada di kisaran 20 hingga 40 tahun.
Dari jumlah tersebut, 84 persen mengalami obesitas, 73 persen memiliki kadar kolesterol tinggi (dyslipidemia), dan 39 persen menderita hipertensi.
Data ini memperkuat dugaan bahwa obesitas, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama.
Selain itu, pola makan tinggi lemak, konsumsi gula berlebihan, kurang olahraga, serta faktor genetik juga berperan besar.
Risiko semakin tinggi bila salah satu atau kedua orang tua menderita diabetes, terutama jika terdiagnosis di usia muda.
Mekanisme yang Terjadi di Tubuh
Diabetes pada usia muda umumnya disebabkan oleh resistensi insulin.
Dalam kondisi ini, jumlah hormon insulin tetap ada, tetapi tidak efektif membuka “pintu” sel untuk memasukkan gula darah.
Akibatnya, gula menumpuk di pembuluh darah dan merusak organ.
"Analoginya, insulin adalah kunci dan sel tubuh adalah ruangan. Pada diabetes, lubang kunci (reseptor) berubah bentuk sehingga pintu tak bisa dibuka, meski kuncinya tersedia" ungkapnya pada diskusi media di Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Gejala umum diabetes antara lain sering buang air kecil (poliuria), sering haus (polidipsia), sering lapar (polifagia), dan penurunan berat badan tanpa sebab jelas.
Gejala lain bisa berupa penglihatan kabur, luka sulit sembuh, kesemutan, mati rasa, hingga gatal di lipatan tubuh.
Namun, kemunculan gejala biasanya menandakan diabetes sudah berkembang 3–5 tahun sebelumnya.
Artinya, deteksi dini sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki indeks massa tubuh di atas 23 atau kadar lemak darah tidak normal.
“Kalau indeks massa tubuh lebih dari 23, harus sudah mulai sadar untuk cek darah. Cek gula darah puasa dan 2 jam setelah makan cukup untuk mendeteksi dini,” kata dr Pandu.
Deteksi Dini dan Pencegahan
Seseorang dikategorikan pre-diabetes bila gula darah puasa 100–125 mg/dL, gula darah 2 jam setelah tes toleransi glukosa 140–199 mg/dL, atau HbA1c di kisaran 5,7–6,4 persen.
Pada tahap ini, risiko berkembang menjadi diabetes masih bisa dicegah melalui pola makan sehat, olahraga teratur, dan pengelolaan berat badan.
Faktor risiko lain yang perlu diwaspadai antara lain kadar trigliserida di atas 250 mg/dL, HDL kurang dari 35 mg/dL, atau LDL di atas 130 mg/dL.
Usia di atas 35 tahun dengan berat badan berlebih juga masuk kelompok yang dianjurkan melakukan pemeriksaan gula darah rutin.
Kesimpulannya, diabetes kini bukan lagi penyakit “orang tua”. Perubahan gaya hidup menjadi kunci untuk menekan laju peningkatan kasus di usia muda.
Tanpa pencegahan, komplikasi seperti stroke, kerusakan saraf, dan gangguan penglihatan dapat muncul di usia yang seharusnya produktif.
WHO Keluarkan Obat Baru Tambahan untuk Penyakit Kanker dan Diabetes, Ini Daftarnya |
![]() |
---|
Profil Juan dan Fahrul, Ilmuwan Indonesia yang Diakui Dunia, Temuannya Jadi Harapan Pasien Diabetes |
![]() |
---|
Mengintip Terapi Elektromagnetik Ala Shinse Rian, Alternatif Modern dalam Pengobatan Tradisional |
![]() |
---|
Kondisi Kesehatan Yetty Wijaya Sebelum Meninggal, Sakit Diabetes dan Sempat Koma di RS |
![]() |
---|
Terlalu Sering Begadang dan Konsumsi Minuman Manis, Ini Dampaknya pada Ginjal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.