Senin, 29 September 2025

BPOM Cabut Izin Edar Kosmetik yang Klaim 'Mengencangkan dan Merapatkan' Area Tubuh Sensitif Wanita

BPOM tegas melarang promosi produk kosmetik yang mengklaim bisa mengencangkan area sensitif perempuan. Izin edarnya dicabut.

|
Pixabay
IZIN EDAR KOSMETIK- Ilustrasi kosmetik. BPOM tegas melarang promosi produk kosmetik yang mengklaim bisa mengencangkan area sensitif perempuan. Izin edarnya dicabut. Pantauan Tribunnews.com, produk-produk yang dicabut izin edarnya ini kebanyakan memang mempormosikan sebagai produk perawatan di area sensitif kewanitaan.Bentuknya ada yang cream, serum yang dioleskan pada area dimaksud.  

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) melarang keras kosmetik mempromosikan produknya dengan menggunakan klaim ‘mengencangkan payudara, membesarkan payudara, mengatasi keputihan hingga merapatkan organ intim’.

Baca juga: Mengulik Kosmetik Milik Doktif yang Ditarik Izin Edarnya oleh BPOM

Klaim tersebut melanggar aturan tentang definisi kosmetik yang diatur dalam Peraturan BPOM Nomor 18 Tahun 2024.

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan, klaim kosmetik seperti itu jauh dari fungsi yang ditetapkan, dimana dapat menyesatkan dan berpotensi merugikan konsumen.

Baca juga: Produk Doktif Masuk 21 Kosmetik yang Dicabut Izin Edarnya, BPOM Pastikan Tak Kandung Bahan Berbahaya

Selain memberikan manfaat yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.

“Penggunaan produk pada area tubuh yang sensitif, seperti payudara dan organ intim wanita, juga berisiko menimbulkan dampak kesehatan, termasuk iritasi kulit dan reaksi alergi,” kata Taruna di Jakarta, Selasa (12/8/2025).

Pelaku usaha wajib menghindari penggunaan klaim yang tidak sesuai dengan fungsi kosmetik serta memastikan seluruh bentuk promosi dilakukan secara bertanggung jawab.

BPOM mengharapkan masyarakat dapat memahami manfaat penggunaan kosmetik.

Pastikan legalitas serta kebenaran informasi produk sebelum memutuskan untuk membeli kosmetik, baik melalui platform online maupun gerai fisik. 

Temuan di Platform Daring

CABUT IZIN EDAR - Izin edar kosmetik milik dr. Samira—yang dikenal publik sebagai “Dokter Detektif” atau Doktif—dicabut oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dan ditarik dari pasaran. Pencabutan ini dilakukan karena ditemukan ketidaksesuaian antara komposisi bahan yang didaftarkan ke BPOM dengan yang tercantum pada label kemasan produk.
CABUT IZIN EDAR - Izin edar kosmetik milik dr. Samira—yang dikenal publik sebagai “Dokter Detektif” atau Doktif—dicabut oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dan ditarik dari pasaran. Pencabutan ini dilakukan karena ditemukan ketidaksesuaian antara komposisi bahan yang didaftarkan ke BPOM dengan yang tercantum pada label kemasan produk. (IG BPOM RI)

Sebagai lembaga pemerintah nonkementerian di Indonesia yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan, makanan, kosmetik, suplemen kesehatan, dan produk lainnya yang dikonsumsi masyarakat memiliki kewenangan memberikan izin edar bagi produk yang telah lolos uji.

Izin edar BPOM adalah persetujuan resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menyatakan bahwa suatu produk—baik makanan, obat, kosmetik, atau suplemen—telah memenuhi standar keamanan, mutu, dan manfaat yang ditetapkan, sehingga boleh dipasarkan dan dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Tak hanya beri izin, BPOM juga berhak mencabut izin edar jika tak sesuai dengan standar mutu kesehatan. sebagaimana tugasnya menyusun dan menetapkan standar dan regulasi terkait obat dan makanan.

Termasuk pada produk kosmetik, BPOM menemukan 14 kosmetik wanita yang dipromosikan menggunakan klaim tersebut di paltform daring. 

BPOM telah menindaklanjuti temuan ini dengan mencabut izin edar produk serta menginstruksikan menarik dan memusnahkan produk hingga menghentikan seluruh bentuk promosi di berbagai media.

Ini daftar produk yang dirilis BPOM :

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan