Pakai Bedak Jadi Bumerang Bagi Penderita Flu Singapura, Ini Mitos yang Tak Kalah Mengkhawatirkan
Banyak kesalahpahaman atau mitos yang masih melekat di masyarakat tentang flu Singapura.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Willem Jonata
“Gejala klinis nya sudah tidak ada demam. Kemudian lenting-nya berkurang banyak. Selain itu juga nafsu makan pasti akan meningkat,” imbuhnya.
Sebagai bentuk pencegahan, ia menyarankan agar masyarakat terus mengedepankan pola hidup bersih dan sehat.
Terutama dalam mengajarkan anak untuk cuci tangan secara rutin.
Tak kalah penting, pemberian nutrisi yang adekuat dan cukup cairan harus menjadi prioritas harian keluarga.
Di samping itu, kini Indonesia sudah memiliki opsi vaksinasi HFMD yang bisa dipertimbangkan bagi anak usia 6 bulan hingga 3 tahun.
“Harapannya agar daya tahan tubuhnya terus bagus sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi pada tubuh si anak,” tegas dr Fatimah.
Flu Singapura memang bukan penyakit baru, tetapi cara masyarakat memahaminya harus terus diperbarui.
Dengan informasi yang benar dan langkah preventif yang tepat, HFMD bukanlah ancaman yang tak bisa dihadapi.
Kenali Tanda Saat Anak Kena Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut, Ini Cara Menanganinya |
![]() |
---|
Sama-Sama Muncul Lesi, Ini Perbedaan Flu Singapura dengan Cacar Air |
![]() |
---|
Tips Rawat Anak yang Terkena Flu Singapura di Rumah |
![]() |
---|
Saat Anak Terkena Flu Singapura, Butuh Berapa Lama untuk Sembuh? Ini Kata Dokter |
![]() |
---|
Ketahui Kapan Seharusnya Membawa Anak ke RS Saat Terinfeksi Flu Singapura |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.