Selasa, 30 September 2025

Apakah Penyakit TBC pada Anak Tidak Menular? Simak Penjelasan Dokter

Berikut penjelasan apakah penyakit TBC pada anak juga menular seperti pada orang dewasa? lengkap dengan gejala dan Pengobatan TBC.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Sri Juliati
Freepik
ILUSTRASI TBC - Ilustrasi TBV diambil dari Freepik Rabu (30/7/2025). Berikut penjelasan dokter mengenai apakah penyakit TBC pada anak juga menular seperti pada orang dewasa, lengkap dengan gejala dan pengobatan TBC. 

TRIBUNNEWS.COM - Tuberkulosis (TBC) adalah salah satu penyakit infeksi yang masih menjadi perhatian serius di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

TBC disebabkan oleh adanya kuman Mucobacterium Tuberculosis yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan.

Dilansir dari kemkes.go.id, penyakit ini terutama menyerang organ paru-paru, namun juga bisa mengenai organ lain seperti selaput otak, usus, kelenjar getah bening, ginjal, tulang, dan kulit.

TBC ditularkan lewat udara dari pasien TBC ke orang yang ada di sekitarnya, melalui percikan air ludah pasien saat batuk, bicara, atau bersin tanpa menutup mulut dan hidung atau tanpa menggunakan masker.

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.

Banyak orang bertanya-tanya, apakah penyakit TBC pada anak juga menular seperti pada orang dewasa?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan dari Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni yang dilansir dari laman tangerangkota.go.id pada Rabu (30/7/2025).

Pada dasarnya, seluruh kelompok usia dari anak, remaja sampai dewasa mempunyai risiko tertular TBC yang sama besarnya.

Faktanya TBC pada anak, terutama anak usia di bawah 5 tahun, hasil pemeriksaan laboratoriumnya cenderung negatif, sehingga memiliki potensi penularan lebih kecil.

"Ini karena TBC pada anak memiliki jumlah bakteri yang sedikit atau bersifat pausibasilar. Sehingga, lendir yang keluar saat batuk atau bersin kurang efektif dalam penyebaran bakteri TBC. Selain itu, TBC anak juga terdapat pada area parenkim paru sehingga tidak mengakibatkan efek batuk," jelas dr. Dini.

dr. Dini mengingatkan, anak usia di bawah 10 tahun tetap bisa tertular TBC dari remaja dan orang dewasa.

Baca juga: Cegah TBC Berat pada Anak, Cukupkah Vaksin BCG Sekali Seumur Hidup?

Bakteri TBC dapat masuk ke tubuh anak melalui saluran pernapasan.

Prinsip pencegahan dan pengendalian TBC juga harus diterapkan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) tempat anak dan keluarga berobat.

Orang tua diharapkan dapat waspada dan mengetahui berbagai gejala yang muncul apabila anak mengalami TBC.

Lantas, apa saja gejala TBC pada anak?

Gejala TBC

Menurut informasi dari kemkes.go.id, secara umum gejala TBC pada anak bisa terlihat dari kondisi fisiknya, seperti:

  • Berat badan anak dengan gejala TBC Paru turun atau tidak naik dalam 2 bulan terakhir;
  • Demam lama lebih dari 2 minggu dan atau berulang tanpa sebab;
  • Suhu umumnya tidak tinggi;
  • Batuk lama lebih dari 2 minggu yang makin lama makin parah yang tidak membaik dengan pemberian antibiotik;
  • Badan lemas/lesu sehingga tidak aktif bermain;
  • Munculnya benjolan di kelenjar daerah leher rahang bawah, ketiak dan selangkangan.

Baca juga: Sama-Sama untuk TBC, Ini Beda Vaksin BCG dengan M72 yang Diuji Coba Bill Gates di Indonesia 

Pengobatan TBC

Melakukan diagnosa TBC pada anak sedikit berbeda dengan orang dewasa.

Pemeriksaan dahak pada dewasa biasanya dengan dahak namun bila pemeriksaan dahak pada anak biasanya agak sulit.

Jika hasilnya negatif, ada akses tuberkulin atau foto toraks, pemeriksaan TB anak dilakukan penilaian dengan sistem pembobotan (scoring system) gejala dan pemeriksaan penunjang.

TBC anak bisa disembuhkan dengan pengobatan TBC yang tepat.

Jika obat tidak diminum dengan disiplin dan sampai tuntas, maka dapat beresiko menjadi TBC resistan atau kebal obat.

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan TBC pada anak yaitu:

  • Vaksinasi BCG pada bayi yang baru lahir.
  • Pemberian asupan gizi seimbang untuk menjaga imunitas anak.
  • Cari sumber penularan, adakah orang yang sakit TBC tinggal serumah atau yang kontak erat dengan anak. Orang yang sakit TBC ini harus mendapat pengobatan TBC yang adekuat dan tuntas.
  • Pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT) kepada anak yang kontak serumah dengan pasien TBC aktif.
  • Upayakan menjaga lingkungan rumah/tempat tinggal tetap bersih, tidak lembab dan pastikan sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah.

(Tribunnews.com/Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved