Selasa, 7 Oktober 2025

Waspada Mata Kering Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Sebuah studi menemukan 10 hingga 95 persen pasien dengan gangguan sistem imun mengalami mata kering.

Tribunnews.com/ Rina
Dokter Spesialis Mata Kering dan Lensa Kontak dr. Niluh Archi, SpM mengatakan, Mata kering bukanlah sebuah kondisi yang dianggap biasa. Kondisi tersebut bisa mengarah pada kondisi atau gejala awal penyakit autoimun yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Hal itu dia sampaikan dalam dalam kegiatan peringatan Bulan Kesadaran Mata Kering 2025 yang digelar di JEC Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (16/7/2025). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Dokter Spesialis Mata Kering dan Lensa Kontak dr. Niluh Archi, SpM mengatakan, Mata kering bukanlah sebuah kondisi yang dianggap biasa.

Kondisi tersebut bisa mengarah pada kondisi atau gejala awal penyakit autoimun yang menyerang sistem kekebalan tubuh.

Sebuah studi menemukan 10 hingga 95 persen pasien dengan gangguan sistem imun mengalami mata kering.

Baca juga: Mengenal Gangguan Mata Kering yang Dipicu Perubahan Gaya Hidup di Era Digital

Di sisi lain, American Academy of Ophthalmology menyebut 10 persen pasien dengan penyakit mata kering mengalami Sindrom Sjögren (SS) - yakni jenis autoimun kronis yang menyerang kelenjar air mata dan menyebabkan peradangan pada permukaan mata.

"Gejala mata kering yang sering dianggap sepele  bisa menjadi indikasi awal penyakit autoimun,"
kata dia dalam kegiatan peringatan Bulan Kesadaran Mata Kering 2025 yang digelar di JEC Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (16/7/2025).

Kurangnya kesadaran dan minimnya edukasi membuat banyak pasien tidak sadar bahwa gejala itu adalah sinyal adanya penyakit autoimun.

Adapun penyakit autoimun yang sering memicu mata kering adalah sindrom Sjögren, lupus, rheumatoid arthritis (RA), dan scleroderma.

Keempatnya dapat menyebabkan inflamasi sistemik yang turut berdampak pada permukaan mata.
 
Ditambahkan dokter penyakit dalam Dr. Laurentius Aswin Pramono dalam banyak kasus, gejala awal penyakit autoimun sering kali muncul dalam bentuk yang tidak spesifik seperti mata kering.

Karena itu, kolaborasi multidisiplin antara dokter mata dan dokter penyakit dalam menjadi sangat penting untuk mengenali pola-pola peradangan sistemik sejak dini.
 
Melihat kompleksitas penyebab dan dampak mata kering yang berkaitan dengan autoimun, penanganan yang diperlukan adalah teknologi diagnostik yang akurat, tim medis medis yang berpengalaman seperti yang ada di JEC Dry Eye Service.

"Ini untuk memastikan pasien dengan dry eye akibat autoimun mendapatkan penanganan yang tepat, menyeluruh, dan berkelanjutan," ungkap dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved