Lansia Alami Penurunan Kekebalan Tubuh, Antisipasi Tripledemic dengan Vaksinasi
Tripledemic adalah istilah yang menggambarkan lonjakan kasus tiga penyakit pernapasan secara bersamaan yaitu Influenza (Flu), COVID-19 dan RSV.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meningkatnya risiko infeksi pernapasan pada kelompok lanjut usia menjadi perhatian serius di tengah situasi tripledemic.
Tripledemic adalah istilah yang menggambarkan lonjakan kasus tiga penyakit pernapasan secara bersamaan yaitu Influenza (Flu), COVID-19 dan Respiratory Syncytial Virus (RSV).
Lansia umumnya mengalami penurunan fungsi kekebalan tubuh yang dikenal sebagai Age-Related Decline in Immunity (ARDI).
Kondisi ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan komplikasi serius jika terpapar virus-virus tersebut.
Baca juga: Ancaman Tripledemic, Lindungi Lansia dari Gelombang Baru COVID-19, Influenza dan RSV
Fenomena tripledemic menjadi tantangan baru karena ketiga virus dapat menyebar secara bersamaan di tengah masyarakat.
Khususnya saat terjadi kerumunan seperti ibadah haji, umrah, maupun momen libur panjang yang melibatkan kegiatan keluarga.
Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kementerian Kesehatan RI, dr. Imran Pambudi, MPHM menjelaskan pihaknya tengah mendorong kesehatan lansia dan melihatnya sebagai proses berkelanjutan.
"Dalam skema Siklus Hidup, pemerintah memberi perhatian lebih pada lansia, salah satunya melalui peningkatan edukasi mengenai perlindungan kesehatan terhadap lansia dari penyakit menular dan penyakit tidak menular,"ungkapnya dalam temu media di Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025).
RSV sendiri masih belum banyak dikenal masyarakat luas.
Virus ini menyerupai gejala flu ringan, seperti hidung tersumbat, batuk, dan demam.
Namun, di balik gejala ringannya, RSV dapat menyebabkan pneumonia yang serius, terutama bagi individu yang memiliki daya tahan tubuh lemah, termasuk lansia.
Infeksi RSV sangat mudah menular, di mana satu orang terinfeksi dapat menularkan virus kepada tiga orang lainnya.
Bahkan pada lansia atau individu dengan imunitas lemah, masa penularan dapat berlangsung hingga empat minggu.
Menurut dr Imran Pambudi, peningkatan edukasi mengenai perlindungan terhadap lansia sangatlah penting.
Mengingat tantangan kesehatan yang semakin kompleks, termasuk risiko penyakit menular pernapasan yang dapat berdampak serius pada kelompok usia lanjut.
Terutama mereka yang memiliki penyakit penyerta seperti jantung, diabetes, atau gangguan pernapasan kronis.
Oleh karena itu, penting untuk secara aktif berkonsultasi dengan tenaga medis guna mendapatkan perlindungan kesehatan yang tepat.
Salah satu langkah preventif yang dapat dilakukan adalah melakukan vaksinasi, yang terbukti efektif dalam mencegah infeksi penyakit serta menurunkan risiko komplikasi.
"Mari jadikan Hari Lanjut Usia dan Hari Keluarga Nasional sebagai pengingat akan pentingnya menjaga kesehatan lansia, agar mendukung terwujudnya keluarga Indonesia yang sehat," imbuhnya.
Meski selama ini RSV lebih dikenal sebagai infeksi yang menyerang bayi dan anak-anak, studi menunjukkan bahwa lansia yang tinggal satu rumah atau berinteraksi dengan anak terinfeksi RSV memiliki risiko 22 kali lebih tinggi untuk tertular.
Hal ini menunjukkan bahwa virus ini bisa menyebar secara diam-diam dalam keluarga, tanpa disadari.
Lebih mengkhawatirkan lagi, hingga kini belum tersedia pengobatan khusus untuk infeksi RSV pada orang dewasa.
Oleh sebab itu, langkah pencegahan menjadi sangat penting.
Selain menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga kebersihan tangan, vaksinasi menjadi benteng utama untuk melindungi kelompok usia rentan.
Dengan edukasi yang tepat dan langkah preventif yang konsisten, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada terhadap ancaman tripledemic dan mampu menjaga lansia tetap sehat, aktif, dan produktif.
Kesehatan lansia adalah bagian penting dari upaya mewujudkan keluarga Indonesia yang kuat dan berdaya tahan.
Uya Kuya Maafkan Wanita Lansia yang Jarah Rumahnya, Ini yang Buatnya Tak Tega |
![]() |
---|
Lansia Hidup Sebatang Kara di Brebes Ditemukan Meninggal di Rumahnya |
![]() |
---|
Flu Singapura Pada Orang Dewasa Bisa Picu Komplikasi Berat |
![]() |
---|
Cara Merawat Anak yang Terinfeksi Flu Singapura di Rumah, Kenali Tanda Bahayanya |
![]() |
---|
Pakai Bedak Jadi Bumerang Bagi Penderita Flu Singapura, Ini Mitos yang Tak Kalah Mengkhawatirkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.