Sabtu, 4 Oktober 2025

Jokowi dan Kesehatannya

Alergi Kulit yang Dialami Jokowi, Kenapa Bisa Terjadi? Ini Kata Dokter

Alergi kulit merupakan kondisi yang umum terjadi, namun kerap disalahartikan. 

|
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Instagram 4maze/lambeh_turra
PENYAKIT JOKOWI - Kolase foto wajah Jokowi sekarang yang disebut memiliki penyakit langka, bukan Sindrom Stevens-Johnson, melainkan Autoimun Agresif, Senin (23/6/2025). Bukan alergi kulit. Rocky Gerung sebut sakit Jokowi disebabkan karena psikosomatik, gangguan kejiwaan (psikosomatik) yang tidak bisa diatasi tubuh. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), mengungkapkan bahwa dirinya saat ini sedang mengalami alergi kulit

Meski begitu, Jokowi memastikan kondisinya tetap baik dan dalam proses pemulihan.

Lantas kenapa penyakit alergi kulit bisa terjadi? Terkait hal ini, Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi, dr. Arini Astasari Widodo, SpDV, FINSDV, beri penjelasan. 

Alergi kulit merupakan kondisi yang umum terjadi, namun kerap disalahartikan. 

Padahal, reaksi ini merupakan bentuk sistem imun yang terlalu sensitif terhadap zat tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya.

Ia menjelaskan bahwa alergi kulit terjadi saat tubuh bereaksi terhadap zat alergen. 

“Alergi kulit adalah reaksi sistem imun tubuh yang berlebihan terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya, disebut alergen,” ungkap dr Arini saat dihubungi Tribunnews, Jumat (27/6/2025). 

Saat kulit bersentuhan langsung dengan alergen, tubuh akan menganggap zat tersebut sebagai ancaman. 

Akibatnya, muncul reaksi peradangan yang menimbulkan berbagai gejala tidak nyaman.

Gejala alergi kulit dapat bervariasi. Umumnya berupa ruam kemerahan, rasa gatal hebat, kulit menjadi kering atau bersisik, dan dalam beberapa kasus muncul pembengkakan atau lepuhan. 

Lokasi munculnya gejala pun berbeda-beda tergantung pada penyebab dan sensitivitas masing-masing orang.

Beberapa faktor pemicu alergi kulit antara lain bahan kimia seperti detergen, parfum, logam seperti nikel, hingga bahan pengawet atau pewarna dalam produk perawatan kulit. 

Alergi juga bisa dipicu oleh faktor lingkungan seperti debu, serbuk sari, atau cuaca ekstrem. 

Bahkan makanan dan obat tertentu bisa memicu reaksi sistemik yang berdampak ke kulit.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved