Senin, 29 September 2025

Enam dari 10 Warga Yogyakarta Terdeteksi Berisiko Penyakit Kronis, Hipertensi Paling Banyak

Penyakit yang paling banyak ditemukan adalah hipertensi, dengan 303 peserta (44,6 persen) memiliki tekanan darah di atas batas normal (≥140/90 mmHg). 

Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Willem Jonata
Tribunnews.com
CEK KESEHATAN - Skrining kesehatan gratis Cek Segitiga pada warga Yogyakarta yang digelar di Alun-alun Selatan pada Minggu (22/6/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Enam dari 10 warga Yogyakarta terdeteksi berisiko idap penyakit kronis. 

Hal ini diketahui saat program skrining kesehatan gratis Cek Segitiga pada warga Yogyakarta yang digelar di Alun-alun Selatan pada Minggu (22/6/2025).

Kegiatan yang digagas Dexa Medica ini mencatat lebih dari 60 persen peserta berada dalam kategori risiko tinggi penyakit kronis—menjadi alarm penting bagi kesehatan masyarakat urban.

Baca juga: Skrining Kesehatan Deteksi Penyakit Kronis, 7 Dari 10 yang Diperiksa Kolesterolnya Tinggi

Ratusan warga yang tengah berolahraga dan beraktivitas di kawasan publik tersebut berbondong-bondong mengikuti skrining kesehatan yang digelar atas kolaborasi dengan RS Ludira Husada Tama Yogyakarta.

Tercatat 811 warga, dengan 798 di antaranya menjalani skrining kesehatan meliputi pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah sewaktu. 

Hasil skrining menunjukkan bahwa 60,65 persen peserta berada dalam kategori risiko tinggi (high risk), di mana mereka terdeteksi memiliki nilai abnormal pada minimal satu dari tiga parameter pemeriksaan. 

Penyakit yang paling banyak ditemukan adalah hipertensi, dengan 303 peserta (44,6 persen) memiliki tekanan darah di atas batas normal (≥140/90 mmHg). 

Disusul oleh kolesterol tinggi pada 235 peserta (37,2 persen) dan gula darah sewaktu tinggi pada 124 peserta (18,2 persen).

Head of Sales OGB PT Dexa Medica, Yulianto, menyampaikan bahwa kegiatan Cek Segitiga ini merupakan bagian dari kontribusi nyata dalam mendukung upaya promotif dan preventif pemerintah.

“Jadi ini adalah titik kelima skrining tahun ini yang tujuannya bantu program pemerintah,” ujarnya.

Sementara itu, General Practitioner RS Ludira Husada Tama Yogyakarta, dr. Dwi Astuti, menekankan pentingnya skrining sebagai langkah awal mengenali penyakit kronis yang kerap tidak menunjukkan gejala.

“Karena memang skrining kronis disarankan juga oleh pemerintah. Kalau lebih awal diketahui, bisa segera ditangani. Sekarang penyakit intervensi menurun, tapi penyakit kronis meningkat. Jadi penting agar masyarakat lebih cepat mengetahui kondisi kesehatannya,” jelasnya.

Konsultasi Online via dKonsul Permudah Akses Medis

Saat skrining kesehatan, juga tersedia fasilitas konsultasi dokter secara online melalui platform dKonsul, sebagai bentuk inovasi layanan kesehatan digital. 

Sebanyak 114 peserta melakukan konsultasi online, dan 73 resep digital berhasil diterbitkan—dengan 10 di antaranya ditebus langsung oleh peserta.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan