Jokowi dan Kesehatannya
Membedah Sakit Jokowi Versi Rocky Gerung: Bukan Alergi Kulit Tapi Gangguan Kejiwaan
Bukan alergi kulit. Rocky Gerung sebut sakit Jokowi disebabkan karena psikosomatik, gangguan kejiwaan (psikosomatik) yang tidak bisa diatasi tubuh.
Penulis:
Theresia Felisiani
Apa itu CAPD?
Selain itu, tonjolan mencolok di perut Jokowi juga menimbulkan spekulasi penggunaan alat kesehatan khusus.
Alat tersebut diduga merupakan alat khusus yang digunakan dalam metode cuci darah bernama CAPD.
Melansir laman Alodokter, CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis) merupakan metode cuci darah yang dilakukan lewat perut.
Metode ini memanfaatkan selaput dalam rongga perut (peritoneum), yang memiliki permukaan luas dan banyak jaringan pembuluh darah, sebagai filter alami ketika dilewati oleh zat sisa.
Cuci darah bermanfaat untuk membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme, elektrolit, mineral, dan cairan berlebihan akibat penurunan fungsi ginjal.
Prosedur cuci darah, baik dengan metode CAPD atau hemodialisis, juga dapat membantu mengendalikan tekanan darah.
Tim Dokter Kepresidenan Harus Bicara agar Penyakit Jokowi Tidak Simpang Siur
Spekulasi mengenai kondisi kesehatan terbaru mantan Presiden RI, Joko Widodo, kembali mencuat setelah sebuah unggahan penggiat media sosial, Yusuf Dumdum, viral di platform X (dulu Twitter) pada Minggu (22/6/2025).
Postingan tersebut menyita perhatian luas, dengan lebih dari 406 ribu penayangan dan ratusan komentar.
Dalam unggahan tersebut, Yusuf menyoroti perubahan penampilan fisik Jokowi yang dinilainya berbeda dari biasanya.
Unggahan itu merespons kemunculan Jokowi dalam momen ulang tahunnya ke-64 pada Sabtu (21/6/2025), di mana mantan Presiden RI itu tampak enggan tampil ke publik dan memperlihatkan kondisi tubuh yang mencurigakan, termasuk tonjolan di bagian perut.
“Saya kaget dan kasihan melihat keadaan Jokowi,” tulis Yusuf, yang juga mengaku pernah dua kali menjadi relawan Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019.
Ia mengaku belum pernah melihat Jokowi dalam kondisi fisik yang tampak selemah saat ini.
Menurut Yusuf, meski ajudan Jokowi menyebut perubahan kulit wajah hanya akibat alergi pasca kunjungan ke Vatikan pada April lalu, penjelasan tersebut tidak serta-merta diterima masyarakat.
Ia menilai perlu ada penjelasan resmi dari tim dokter kepresidenan.
“Ini penting agar tidak ada simpang siur di tengah masyarakat. Apa pun itu, Jokowi adalah mantan Presiden,” tulisnya.

Lebih lanjut, Yusuf juga menanggapi klaim sebagian pendukung Jokowi yang menyebut foto kondisi terbarunya hanyalah hoaks atau hasil editan.
Ia menegaskan bahwa foto tersebut asli dan sudah ditampilkan oleh berbagai media kredibel dan televisi nasional.
“Kalau masih ragu, bisa dicek sendiri lewat berita yang dirilis oleh media kredibel. Zaman sudah canggih, manfaatkan smartphone kalian,” imbaunya.
Unggahan Yusuf Dumdum turut menyentuh sisi kemanusiaan.
Ia mengajak masyarakat untuk tidak mencampuradukkan pandangan politik dengan empati terhadap kondisi kesehatan seseorang.
“Soal pandangan politik boleh berbeda, tapi kemanusiaan tetap harus diutamakan,” ujarnya.
(tribun network/thf/TribunMedan.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soroti Penyakit yang Diidap Jokowi, Rocky Gerung Singgung Psikosomatik hingga Mainan Politik,
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.