Sabtu, 4 Oktober 2025

Idul Adha 2025

Awas! Bijak Konsumsi Daging Kurban, Jika Berlebihan Terancam Sakit Jantung hingga Kanker

Menyambut Hari Raya Idul Adha, masyarakat Indonesia tak lepas dari tradisi menyantap olahan daging kurban. 

Tribunnews/Jeprima
Panitia melakukan pemotongan hewan kurban di DPP KNPI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/7/2021). KNPI membagikan sekitar 6.000 kantong daging kurban secara door to door untuk menghindari kerumunan saat pembagian guna mendukung program Pemerintah dalam menangani Covid-19. Daging kurban dibagikan kepada warga sekitar yang membutuhkan dan yang sedang menjalani isolasi mandiri. Tribunnews/Jeprima 

Risiko lain yang tak kalah serius adalah meningkatnya potensi kanker

Asri menegaskan bahwa bukan dagingnya yang salah, namun cara pengolahan yang tidak sehatlah yang menjadi pemicunya.

“Nah yang selanjutnya juga dapat meningkatkan risiko kanker. Nah selain jantung tadi bisa juga kanker. Loh kenapa? Padahal kan protein tinggi, padahal kan bergizi? Kenapa bisa jadi penyebab penyakit? Sebenarnya tidak menyalahkan dagingnya ya, tetapi adalah yang salah cara pengolahan kita,” ujarnya.

Ia mencontohkan kebiasaan masyarakat yang mengolah daging dengan cara dibakar atau dipanggang secara berlebihan, seperti membuat sate. 

Proses pembakaran dapat menghasilkan zat karsinogenik yang membahayakan tubuh.

“Ya jadi bisa disate, dipanggang. Kalau makan sate dalam sekali porsi pada saat Idul Adha, berapa tusuk? Ya bisa, ya banyak sih, 5-10 tusuk ya bisa aja gitu. Jadi hal-hal seperti itu yang masih kurang disadari ya,” ujarnya. 

Ia menambahkan, risiko kanker juga datang akibat munculnya zat-zat karsinogenik dari hasil pembakaran. 

Proses pemanggangan itu banyak juga yang jadinya tanpa disadari kita konsumsi. 

Nah itu juga dari penelitian menyebabkan salah satu penyebab keadaan kanker.”

Dengan banyaknya risiko yang mengintai, mulai dari jantung, stroke, hipertensi, hingga kanker, masyarakat diimbau untuk bijak dalam mengatur porsi dan cara mengolah daging kurban.

Bijak dalam konsumsi bukan berarti tidak boleh menikmati, melainkan tetap sehat sambil tetap bersyukur atas nikmat yang ada.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved