Jumat, 3 Oktober 2025

Idul Adha 2025

Awas! Bijak Konsumsi Daging Kurban, Jika Berlebihan Terancam Sakit Jantung hingga Kanker

Menyambut Hari Raya Idul Adha, masyarakat Indonesia tak lepas dari tradisi menyantap olahan daging kurban. 

Tribunnews/Jeprima
Panitia melakukan pemotongan hewan kurban di DPP KNPI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/7/2021). KNPI membagikan sekitar 6.000 kantong daging kurban secara door to door untuk menghindari kerumunan saat pembagian guna mendukung program Pemerintah dalam menangani Covid-19. Daging kurban dibagikan kepada warga sekitar yang membutuhkan dan yang sedang menjalani isolasi mandiri. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menyambut Hari Raya Idul Adha, masyarakat Indonesia tak lepas dari tradisi menyantap olahan daging kurban

Mulai dari sate, gulai, hingga tongseng, berbagai menu menggugah selera siap dihidangkan. 

Baca juga: Kandungan Nutrisi Daging Kurban dan Batasan Berapa Banyak Boleh Dikonsumsi

Namun, di balik kelezatannya, konsumsi daging kurban secara berlebihan ternyata menyimpan risiko serius bagi kesehatan.

Ahli gizi dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, Yogyakarta, Asri Arimawati, S.Tr.Gz, mengingatkan masyarakat untuk lebih bijak dalam mengonsumsi daging kurban

Sebab, jika dikonsumsi melebihi kebutuhan harian, daging justru bisa memicu gangguan kesehatan yang cukup berat.

Baca juga: Cara Simpan Daging Kurban agar Tahan Lama dan Tetap Segar: Gunakan Vakum atau Kemasan Khusus

“Nah akan banyak, ada beberapa hal yang memang harus mulai kita sadari ya. Jadi nanti akan meningkatkan risiko penyakit jantung,” ujar Asri dalam talkshow kesehatan yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Selasa (3/6/2025). 

ILUSTRASI DAGING KURBAN - Foto ini diambil dari Freepik pada Senin (2/6/2025) yang menampilkan ilustrasi daging kurban. Berikut 7 tips merebus daging kurban agar cepat empuk dan tidak alot.
ILUSTRASI DAGING KURBAN - Foto ini diambil dari Freepik pada Senin (2/6/2025) yang menampilkan ilustrasi daging kurban. Berikut 7 tips merebus daging kurban agar cepat empuk dan tidak alot. (Freepik)

Menurutnya, meski daging kurban mengandung banyak nutrisi seperti protein dan zat besi, namun juga mengandung lemak jenuh yang tinggi. 

Jika dikonsumsi secara berlebihan, lemak jenuh tersebut bisa menumpuk dan membentuk plak di pembuluh darah.

Daging diketahui mengandung lemak jenuh yang memang tidak baik untuk tubuh. 

Kalau mengonsumsinya lebih dari kebutuhan, lemak jenuh yang dikonsumsi akan bertambah banyak masuk ke dalam tubuh kita. 

"Jadi nanti akan bisa menyebabkan plak-plak di dalam saluran-saluran pembuluh darah sehingga akan menyebabkan penyakit jantung. Kemudian bisa juga stroke, bisa juga hipertensi,” jelas Asri.

Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan bahwa gejala awal konsumsi berlebih bisa berupa pusing dan mual, terutama jika daging dimasak dengan bahan-bahan tinggi lemak seperti santan, minyak, dan kecap manis secara berlebihan.

“Ada beberapa kasus juga biasanya masyarakat ketika mengonsumsi secara berlebihan, biasanya dia merasa agak pusing atau mual. Karena memang terlalu banyak mengonsumsi daging, apalagi dikonsumsi bersama kecap, santan, minyak berlebih," imbuhnya. 

"Jadinya memang itu lemak jenuhnya sudah dipastikan banyak sekali yang secara kita sadari ataupun tidak kita sadari masuk ke dalam tubuh kita,” tambahnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved