Hipertensi, Diabetes hingga Kolesterol Picu Kematian Tertinggi, Jangan Tunda Skrining Kesehatan
Hipertensi, diabetes, stroke, dan jantung koroner termasuk yang paling mematikan dan seringkali tidak menunjukkan gejala jelas pada tahap awal.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa penyakit tidak menular kini menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia, menggantikan penyakit menular.
Hipertensi, diabetes, stroke, dan jantung koroner termasuk yang paling mematikan dan seringkali tidak menunjukkan gejala jelas pada tahap awal.
Baca juga: Waspada Jika Anak Belum Bisa Bicara saat Usianya 2 Tahun, Lakukan Skrining, Bisa Jadi Tanda Autis
Fakta ini diperkuat oleh riset Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) yang mencatat bahwa 1 dari 3 orang dewasa di Indonesia menderita tekanan darah tinggi, sementara kasus diabetes terus meningkat dari tahun ke tahun, bahkan kini dialami oleh orang-orang berusia 30-an.
Sayangnya, sebagian besar masyarakat masih mengabaikan pemeriksaan rutin, hingga kondisi kronis tak terdeteksi hingga menimbulkan komplikasi serius.
Deteksi dini melalui skrining atau pemeriksaan kesehatan dasar ini menjadi penting, karena terkadang kita merasa sehat padahal kondisi kesehatannya tak seperti yang diduga.
Baca juga: Hipertensi dan Diabetes Picu Lonjakan Kasus Gagal Ginjal di Indonesia
Hal ini diakui warga nisa (36), warga Antapani yang ikut skrining kesehatan di
Lapangan Gasibu, Bandung pada Minggu (18/5/2025) kemarin.
“Saya pikir saya sehat, tapi ternyata tekanan darah saya tinggi,” ujarnya.

Kemarin lebih dari 500 warga tumpah ruah. Disela berolahraga para warga ini melakukan deteksi dini penyakit tidak menular, atau yang lebih dikenal dengan istilah penyakit silent killer.
Pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, dan kolesterol menjadi menu utama dalam kegiatan skrining kesehatan massal yang digelar secara gratis bagi masyarakat umum.
Meski terlihat sederhana, pemeriksaan ini menyimpan nilai penting dalam upaya menekan angka kematian akibat penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
“Skrining kesehatan ini adalah bentuk nyata pencegahan dini. Banyak dari kita tidak menyadari sedang membawa penyakit, hingga semuanya terlambat,” ujar Direktur Utama PT Medela Potentia Tbk, Krestijanto Pandji pihak yang berpartisipasi dalam kegiatan skrining kesehatan ini.
Pihaknya percaya jika program pemerintah Skrining kesehatan gratis ini dapat memperkuat pencegahan dan pengendalian penyakit kronis.
Upaya ini sebagai penunjang kegiatan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI, telah memulai program skrining kesehatan sejak 10 Februari 2025
Dalam waktu kurang dari empat bulan, lebih dari 5,2 juta warga Indonesia telah tersentuh program ini.
Kolaborasi strategis pemerintah dengan prinsipal alat kesehatan global sebagai penyedia alat uji, guna memastikan kualitas serta akurasi hasil skrining kesehatan yang diberikan kepada masyarakat menjadi salah satu bentuk upaya deteksi dini penyakit sillent killer ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.