Selasa, 7 Oktober 2025

Suka Beli Pakaian Bekas dan Mengenakannya? Hati-hati Terjangkit Penyakit Kulit

Tren membeli pakaian bekas belakangan digemari masyarakat, termasuk anak muda.

|
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tren membeli pakaian bekas belakangan digemari masyarakat, termasuk anak muda.

Belanja thrifting dianggap bisa mendapatkan pakaian yang unik bahkan berbeda dari pasaran dengan harga murah. 

Namun, belanja baju bekas juga perlu berhati-hati. Belum lama ini viral cerita seorang pria yang mengalami penyakit kulit diduga imbas membeli pakaian thrifting dan tak pernah mencucinya terlebih dahulu.

Pria ini menceritakan dirinya mengalami penyakit kulit moluskum imbas sering membeli baju thrifting tanpa dicuci.

Lantas apa itu penyakit Moluskum lontagiusum? 

Menurut dokter spesialis dermatologi & venereologi dari Eka Hospital Permata Hijau, 

dr. Prissilma Tania Jordi, Sp.D.V.E mengungkapkan apa itu penyakit Moluskum Lontagiusum. 

Moluskum kontagiosum adalah penyakit kulit berupa munculnya bintil di kulit yang disebabkan oleh infeksi virus. 

Kondisi ini biasanya berlangsung dalam jangka waktu lama (kronis) dan mudah menyebar jika terdapat kontak langsung dengan bintil atau benda yang telah terkontaminasi, misalnya handuk atau pakaian. 

Penyebab utama moluskum kontagiosum adalah infeksi virus dari famili pox-virus, yaitu M. contagiosum. 

"Pada seseorang yang sudah terinfeksi, virus tersebut bisa menyebar ke bagian tubuh lain ketika penderita menggaruk pada kulit yang terdapat virus, lalu menyentuh bagian tubuh lainnya. Kemudian, pada lokasi yang baru, virus akan berkembang biak dan menimbulkan gejala," ungkapnya dalam keterangan, Minggu (27/4/2025). 

Ada beberapa gejala utama molluscum contagiosum adalah munculnya bintil-bintil yang berkumpul di satu area kulit ataupun tersebar di beberapa bagian tubuh. 

Gejala ini baru muncul 2–7 minggu setelah kontak dengan virus. Bintil tersebut biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut:


• Berukuran kecil, berdiameter 2–5 mm, menyerupai kacang tanah atau biji kacang hijau.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved