Senin, 29 September 2025

Beri Kuliah di Universitas Harvard, Kepala BPOM RI : Indonesia Siap Jadi Pusat Bioteknologi Dunia

Kepala BPOM menerima undangan terhormat dari  Kedokteran Universitas Harvard untuk menyampaikan kuliah ilmiah.

istimewa/HO/BPOM RI
KULIAH DI HARVARD - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D., menerima undangan terhormat dari  Kedokteran Universitas Harvard untuk menyampaikan kuliah ilmiah dalam forum internasional bertema Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP). 

TRIBUNNEWS.COM– Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D., menerima undangan terhormat dari  Kedokteran Universitas Harvard untuk menyampaikan kuliah ilmiah dalam forum internasional bertema Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP).

Baca juga: Waspadai Obat Palsu yang Beredar di Indonesia, BPOM Ungkap Jenis-jenis yang Sering Dipalsukan

Kehadiran Taruna Ikrar di universitas bergengsi yang telah menghasilkan sembilan peraih Nobel ini bukan hanya bentuk penghargaan atas kontribusinya dalam ilmu pengetahuan dan regulasi kesehatan, tetapi juga menandai posisi strategis Indonesia dalam lanskap teknologi kesehatan global.

Dalam presentasinya, Taruna menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri bioteknologi, tidak hanya di Asia tetapi juga di tingkat global.

Regulasi ATMP: Fondasi Menuju Standar Global

BPOM RI saat ini tengah membangun kerangka regulasi untuk ATMP yang bersifat 

Adaptif, mengikuti dinamika pesat teknologi medis modern.

Baca juga: BPOM Umumkan Kosmetik yang Dilarang Beredar karena Mengandung Merkuri dan Hidrokuinon

Berbasis Bukti Ilmiah, memastikan terapi yang masuk ke pasar didukung oleh penelitian yang kuat.

Mendukung Inovasi, mempercepat akses publik terhadap terapi baru tanpa mengorbankan mutu dan keamanan.


“Pendekatan ini sejalan dengan tren global. Negara-negara maju sedang bergerak ke arah yang sama, dan Indonesia tidak ingin tertinggal dalam revolusi terapi berbasis bioteknologi,” ujar Taruna.

Ekosistem Bioteknologi: Komitmen Pemerintah Indonesia

Dalam paparannya, Taruna juga menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan visi Asta Cita, Indonesia tengah membangun ekosistem bioteknologi nasional yang kokoh melalui:

Investasi Infrastruktur Riset, membangun laboratorium dan pusat riset bioteknologi berstandar internasional.

Kepala BPOM Taruna Ikrar dalam konferensi pers, Senin (30/12/2024).
Kepala BPOM Taruna Ikrar dalam konferensi pers, Senin (30/12/2024). (BPOM RI)

Kemitraan Global, berkolaborasi dengan universitas dan perusahaan farmasi dunia untuk transfer teknologi.

Pengembangan SDM, meningkatkan kapasitas ilmuwan Indonesia melalui pendidikan, pelatihan, dan riset.


Dengan kekayaan hayati yang luar biasa serta pasar domestik yang besar, Indonesia memiliki modal kuat untuk tidak hanya menjadi konsumen tetapi juga produsen teknologi medis masa depan.

Manfaat bagi Masyarakat Indonesia

Pengembangan bioteknologi dan regulasi yang kuat di bidang terapi medis akan memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat Indonesia, antara lain:

Akses terhadap Pengobatan Canggih, dengan adanya regulasi ATMP yang adaptif, masyarakat dapat memperoleh terapi medis terbaru dengan standar keamanan dan efektivitas tinggi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan