Ciri-ciri Ginjal Bermasalah, Segera Deteksi Dini untuk Cegah Kerusakan Lebih Parah
Deteksi dini PGK secara teratur dapat dilakukan dengan mewaspadai beberapa gejala pada tubuh.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Secara global, kematian akibat Penyakit Ginjal Kronik (PKG) semakin meningkat.
Selain itu, prevalensi PGK di Indonesia saat ini semakin meningkat. Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2020, prevalensi pasien PGK di Indonesia sekitar 710.000 kasus.
Baca juga: Ini yang Harus Diperhatikan Pasien Penyakit Ginjal Sebelum Menjalankan Puasa Ramadan
Kondisi ini membuat peringatan World Kidney Day 2025 mengambil tema, Are Your Kidneys OK? Detect Early, Protect Kidney Health, pentingnya deteksi dini untuk menjaga kesehatan ginjal dan mencegah PGK.
"Jumlah ini menunjukkan PGK merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia," ujar Dokter spesial penyakit dalam dr. Donnie Lumban Gaol yang ditemui di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Sabtu (15/3/2025).
Baca juga: Mitos atau Fakta Pasien Penyakit Ginjal Kronik Dilarang Konsumsi Semua Jenis Buah-buahan?
Ia mengungkapkan, kondisi diabetes dan hipertensi menjadi salah satu faktor key-risk terbesar pada PGK, yang jika tidak ditangani dengan serius akan menyebabkan gagal ginjal.
"Sebaliknya, deteksi dini PGK menjadi kunci pencegahan untuk memperlambat atau menghentikan perkembangan penyakit ginjal,” jelas dr Donnie.
Deteksi dini PGK secara teratur dapat dilakukan dengan mewaspadai beberapa gejala pada tubuh.
Di antaranya, penurunan jumlah urine; retensi cairan yang menyebabkan pembengkakan pada tungkai, pergelangan kaki, atau telapak kaki; urine berbusa; sesak napas, kelelahan, kebingungan, lemas, mual, detak jantung tidak teratur, serta nyeri dada.
Hal lain yang dapat dilakukan dalam usaha deteksi dini penyakit ginjal adalah pemeriksaan penyakit ginjal secara teratur.
Selain itu, melakukan pemeriksaan kadar kreatinin, urea, natrium, kalium, dan fosfat dalam darah.
Namun, apabila terdiagnosis gangguan ginjal, para pejuang penyakit gagal ginjal dapat berupaya meningkatkan kualitas hidup dengan melakukan pengobatan dan terapi yang direkomendasi dokter. Kemudian, menerapkan gaya hidup sehat dengan melakukan aktivitas fisik teratur seperti berolahraga ringan.
Baca juga: Cara Deteksi Dini Adanya Penyakit Ginjal Kronik, Apa yang Bisa Dilakukan?
“Jangan lupa mengonsumsi makanan harian gizi dan nutrisi seimbang dengan memperhatikan batasan untuk makanan dan minuman," tambah dr. Donnie.
Pemenuhan nutrisi juga dapat dilakukan dengan mengonsumsi nutrisi tambahan yang memang disesuaikan untuk kebutuhan pasien ginjal dengan dialisis.
Dukungan dari keluarga, teman, dan bergabung dengan komunitas atau kelompok pendukung juga penting karena dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dengan berbagi pengalaman dan dukungan.
Kalbe melalui PT Finusolprima Farma Internasional, turut memperingati Hari Ginjal Sedunia. Kegiatan ini sejalan dengan inisiatif keberlanjutan Bersama Sehatkan Bangsa
Banyak Orang Mencemaskannya, Vidi Aldiano Salahkan Deddy Corbuzier karena Memapahnya Berjalan |
![]() |
---|
Terlalu Sering Begadang dan Konsumsi Minuman Manis, Ini Dampaknya pada Ginjal |
![]() |
---|
Susu Kambing Etawa: Dukungan Alami untuk Asam Urat dan Fungsi Ginjal |
![]() |
---|
Transplantasi Ginjal Tak Mengurangi Kualitas Hidup Pendonor, Ini Penjelasan Spesialis Urologi |
![]() |
---|
Program JKN Ringankan Biaya Pengobatan Kanker Ginjal Suhardi di Lubuk Linggau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.