Senin, 29 September 2025

Amankah Deteksi Dini Kanker dengan Teknologi Nuklir? Ini Penjelasan Dokter

Deteksi dini menjadi kunci dalam pencegahan kanker. Salah satunya deteksi dini kanker dengan teknologi nuklir.

istimewa
ILUSTRASI DETEKSI DINI KANKER. Deteksi dini menjadi kunci dalam pencegahan kanker. Salah satunya deteksi dini kanker dengan teknologi nuklir. Amankah dilakukan? Berikut penjelasan Ketua Perhimpunan Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler Indonesia (PKN-TMI), dr. Yustia Tuti, SpKNTM, Subsp.(K)Onk, FANMB. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Deteksi dini menjadi kunci dalam pencegahan kanker. Salah satunya deteksi dini kanker dengan teknologi nuklir.

 

Ketua Perhimpunan Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler Indonesia (PKN-TMI), dr. Yustia Tuti, SpKNTM, Subsp.(K)Onk, FANMB menerangkan, teknologi nuklir adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknik yang berkaitan dengan penggunaan energi atau bahan dari reaksi nuklir. Untuk kanker digunakan radiofarmaka untuk mendeteksi, mendiagnosis, dan mengobati penyakit.

Baca juga: Rayakan Hari Kanker Anak Internasional, YOAI Luncurkan Buku Panduan Kanker Anak bagi Orangtua 

“Radiofarmaka merupakan senyawa kimia dengan inti atom radioaktif yang digunakan dalam diagnosis dan pengobatan kanker,” terang Dokter Yustia.

Radiofarmaka digunakan dalam teknologi canggih seperti Positron Emission Tomography (PET Scan) dan Single Photon Emission Computed Tomography (SPECT).

 

Radiofarmaka yang paling umum digunakan dalam PET Scan adalah F18-Fluorodeoxyglucose (FDG), analog glukosa yang mengandung isotop radioaktif Fluor-18.

Baca juga: Lebih 1,3 Juta Orang di Indonesia Idap Penyakit Lupus, Kemenkes Dorong Deteksi Dini

Sel kanker, yang memiliki metabolisme tinggi, menyerap FDG lebih banyak dibandingkan sel normal, memungkinkan PET Scan mendeteksi keberadaan dan penyebaran kanker secara akurat.

 

“Penyerapan F18-FDG yang lebih tinggi pada sel kanker memungkinkan PET Scan memberikan gambaran yang sangat akurat tentang lokasi dan tingkat penyebaran kanker. Prosedur ini aman karena dilakukan dengan dosis radiasi terukur dan mengikuti prinsip-prinsip keselamatan pasien,” tambah dr. Yustia.

 

Ia menekankan, prosedur PET Scan aman jika dilakukan dengan menerapkan tiga prinsip dasar keselamatan radiasi.

 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan