Jumat, 3 Oktober 2025

WHO: Kematian Akibat Tenggelam Bisa Dicegah, Anak-anak Perlu Keterampilan Berenang 

Mengajarkan anak-anak usia sekolah dasar-dasar berenang, keselamatan air, dan keterampilan penyelamatan adalah pendekatan cegah kematian

freepik
KEMATIAN AKIBAT TENGGELAM - Seorang wanita berenang dengan gaya samping. Mengajarkan anak-anak usia sekolah dasar-dasar berenang, keselamatan air, dan keterampilan penyelamatan yang aman adalah pendekatan lain cegah kematian akibat tenggelam 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Organisasi kesehatan dunia atau WHO melaporkan, sejak tahun 2000, angka kematian akibat tenggelam di dunia telah turun hingga 38 persen.

Dari 6,1 menjadi 3,8 per 100.000 penduduk.

"Penurunan signifikan dalam kematian akibat tenggelam sejak tahun 2000 adalah berita bagus dan bukti bahwa intervensi sederhana dan praktis yang direkomendasikan WHO berhasil,” kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, mengutip laman WHO, Rabu (29/1/2025).

Meskipun ada kemajuan ini, kematian akibat tenggelam tetap menjadi krisis kesehatan masyarakat yang dapat dicegah.

Anak-anak kecil memiliki risiko tenggelam yang sangat tinggi karena kemampuan mereka yang belum berkembang untuk menilai risiko, dan kurangnya keterampilan berenang serta keselamatan di air. 

Risiko tenggelam meningkat ketika anak-anak berinteraksi dengan air di luar pengawasan aktif orang dewasa.

Anak-anak dan dewasa muda berusia 0–29 tahun menyumbang lebih dari separuh (57 persen) dari semua kematian akibat tenggelam

Angka kematian tenggelam tertinggi per populasi terjadi pada anak-anak berusia 0–4 tahun. Pada tingkat regional, angka kematian tenggelam pada anak-anak berusia 0-4 tahun tertinggi terjadi di Wilayah Mediterania Timur WHO dengan 16,8 kematian per 100.000 populasi. 

Di Wilayah Pasifik Barat WHO, anak-anak berusia 5–14 tahun lebih sering meninggal karena tenggelam daripada penyebab lainnya.

Ada banyak tindakan untuk mencegah tenggelam. 

Baca juga: Cerita Perjuangan Tim SAR Cari Siswa SMP 7 Mojokerto Tenggelam di Pantai Drini, Hadapi Ombak Ganas

Seperti menutup sumur, menggunakan penghalang pintu dan tempat bermain, memagari kolam renang, dan mengendalikan akses ke sumber air dapat mengurangi risiko dan paparan bahaya air.

Pengasuhan anak berbasis masyarakat yang diawasi untuk anak-anak prasekolah dapat mengurangi risiko tenggelam dan memiliki manfaat kesehatan lain yang terbukti. 

Mengajarkan anak-anak usia sekolah dasar-dasar berenang, keselamatan air, dan keterampilan penyelamatan yang aman adalah pendekatan lain. 

Namun, upaya ini harus dilakukan dengan penekanan pada keselamatan, dan manajemen risiko menyeluruh yang mencakup kurikulum yang teruji keselamatan, area pelatihan yang aman, penyaringan dan pemilihan siswa, dan rasio siswa-instruktur yang ditetapkan untuk keselamatan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved