Minggu, 5 Oktober 2025

Catat! Ini Persyaratan yang Harus Dipenuhi Agar Bisa Cek Kesehatan Gratis Februari 2025 Mendatang

Pada tahap awal, pemeriksaan kesehatan gratis akan dilakukan di puskesmas, dengan target menjangkau 60 juta orang pada tahun 2025.

Serambinews
Tenaga medis Puskesmas Gandapura, Bireuen, Senin (20/11/2023) memeriksa kondisi kesehatan para pengungsi Rohingya di lokasi penampungan sementara kawasan Kuala Aron Puntong, Desa Lapang Barat, Gandapura, Bireuen 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program skrining kesehatan gratis akan diluncurkan pada Februari 2025 mendatang secara bertahap.

Baca juga: Cek Kesehatan Gratis Dimulai Februari 2025, Ini Cara Daftarnya, Wajib Download Aplikasi SATUSEHAT

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes RI) Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan, ada  syarat-syarat yang harus dipenuhi warga untuk bisa mengikuti skrining kesehatan gratis ini.

Salah satunya warga wajib mengunduh aplikasi SATUSEHAT Mobile.

"Dengan memiliki aplikasi ini di gawai pintar maka akan muncul notifikasi ulang tahun. Ketika ulang tahun, warga akan menerima notifikasi jadwal pemeriksaan," kata dia saat ditemui di kantor BKKBN, Jakarta, Senin (13/1/2025).

Setelah itu, warga diarahkan untuk mengisi data diri dan menjawab kuesioner. Data ini akan digunakan sebagai dasar dalam penjadwalan pemeriksaan kesehatan.

Baca juga: Kemnaker Imbau Masyarakat Selektif Terhadap Informasi Loker, Ini Ciri-ciri Penipuan Loker Palsu

Setelah proses ini selesai, pengguna hanya perlu menunggu notifikasi atau pemberitahuan terkait waktu dan lokasi pemeriksaan dari aplikasi tersebut.
Warga cukup membawa data diri seperti KTP ke puskesmas.

"Nanti pertanyaan-pertanyaan (kuesioner) itu dijawab, dibawa ke puskesmas, menunjukkan hasil kuesioner ke puskesmas dengan membawa kartu kependudukan," kata dia.

Baca juga: Soal Program Pemeriksa Kesehatan Gratis, Ini Catatan PB IDI ke Pemerintah

Pada tahap awal, pemeriksaan kesehatan gratis akan dilakukan di puskesmas, dengan target menjangkau 60 juta orang pada tahun 2025.
Dalam lima tahun ke depan, Kemenkes berharap program ini dapat melayani 200 juta warga Indonesia, sebagai bagian dari upaya transformasi layanan kesehatan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved