Makan Lebih Banyak Buah dapat Mencegah Depresi di Usia Lanjut
Mengonsumsi buah-buahan dapar meningkatkan asupan serat , meningkatkan kadar antioksidan, dan meningkatkan variasi makanan
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Eko Sutriyanto
Penulis studi senior Woon Puay Koh, MBBS, PhD , profesor di Program Penelitian Translasional Umur Panjang yang Sehat, Universitas Nasional Singapura ungkap sebelumnya bahwa peserta yang mengonsumsi setidaknya tiga porsi buah sehari.
"Dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari satu porsi sehari, mampu mengurangi kemungkinan depresi terkait penuaan setidaknya sebesar 21 persen," kata Koh dilansir, Rabu (14/8/2024).
Buah-buahan yang dimaksud adalah 14 pilihan khusus yang umum dikonsumsi di Singapura.
Di antaranya, jeruk , jeruk keprok, pepaya , pisang, dan semangka secara khusus dikaitkan dengan penurunan risiko depresi.
Alasan pasti mengapa makan lebih banyak buah di usia 40-an atau 50-an dapat meningkatkan kesehatan mental di usia tua tidak jelas, kata Koh, tetapi banyak faktor yang mungkin berperan.
“Stres oksidatif dan neuroinflamasi berikutnya adalah dua jalur [depresi] yang sudah diketahui,” katanya.
Buah-buahan memiliki manfaat untuk mencegah masalah ini.
“Buah-buahan umumnya mengandung antioksidan dan zat gizi mikro anti-inflamasi tingkat tinggi, seperti vitamin C, karotenoid , dan flavonoid, dan zat gizi ini telah terbukti mengurangi stres oksidatif dan menghambat proses inflamasi dalam tubuh.”
Koh yakin ini adalah penjelasan yang paling mungkin untuk temuan penelitian tersebut.
Sayuran, yang juga dievaluasi dalam penelitian ini, tidak memiliki dampak yang dapat diamati pada depresi di kemudian hari—sebuah temuan yang mengejutkan para peneliti.
Namun, Koh memiliki teori tentang mengapa hal ini mungkin terjadi.
Meskipun sayuran juga merupakan sumber senyawa antioksidan yang kaya , metode persiapannya yang umum dapat mengurangi dampak anti-inflamasinya.
“Buah-buahan biasanya dimakan mentah sebagai camilan sepanjang hari, sedangkan sayuran biasanya dimasak untuk makan,” katanya.
“Memasak diketahui sebagai proses yang dapat mengubah bioavailabilitas dan aktivitas nutrisi dalam sayuran, dan dengan demikian membatasi efek perlindungan nutrisi ini terhadap depresi," tutupnya.
ABK Diduga Tewas Tenggelam di Laut, Jasadnya Muncul Sebulan Kemudian di Muara Baru Jakut |
![]() |
---|
ABK di Muara Baru Jakarta Utara Tikam Rekannya Setelah Tak Terima Diejek 'Ngambekan' |
![]() |
---|
Bobby Nasution Resmi Buka Festival Bunga dan Buah Tanah Karo 2025, Disambut Meriah Warga |
![]() |
---|
Dua Pria di Bekasi Ditangkap Polisi, Ancam Pedagang Minta Nanas Gratis untuk Anggota Ormas |
![]() |
---|
3 Gebrakan Baru Bupati Gunungkidul: Larang Buah Impor hingga Minta Bansos Tak Dipakai Beli Rokok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.