Minggu, 5 Oktober 2025

Berita Viral

3 Gebrakan Baru Bupati Gunungkidul: Larang Buah Impor hingga Minta Bansos Tak Dipakai Beli Rokok

Bupati Gunungkidul Endah Subekti larang buah impor di acara pemerintahan, promosikan buah lokal seperti sawo. Ia sempat laporkan pelaku penipuan.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNJOGJA.COM/NANDA SAGITA GINTING
ENDAH SUBEKTI- Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih saat doorstop dengan media, Senin (21/4/2025), menyikapi kejadian lurang disiram air yang videonya viral di medsos. (TribunJogja.com/Nanda Sagita Ginting) 

TRIBUNNEWS.COM - Bupati Gunungkidul, Endah Subekti, mendapat sorotan setelah mengeluarkan sejumlah kebijakan, salah satunya larangan menggunakan buah impor dalam kegiatan pemerintahan.

Politisi partai PDIP tersebut ingin memanfaatkan buah lokal dalam setiap agenda Pemkab Gunungkidul.

Sebelumnya, viral video Endah memarahi pelaku penipuan karena mencatut namanya.

Endah lalu melaporkan pelaku penipuan karena sejumlah warga Gunungkidul menjadi korban.

Endah terpilih sebagai Bupati Gunungkidul periode 2025-2030 dengan meraih 179.460 suara.

Sebelumnya, wanita kelahiran 23 Maret 1976 itu menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Gunungkidul periode 2019-2024.

Berikut tiga gebrakan Endah.

  1. Larang Buah Impor

Endah Subekti menerangkan kebijakan melarang penyajian buah impor dalam kegiatan pemerintahan tertuang dalam Surat Edaran (SE) Bupati Nomor 40 Tahun 2025 Tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal, yang ditetapkan pada 16 Juli 2025.

“Saya meyakini makanan yang disajikan tidak ada anggur lagi, tidak ada kelengkeng, dan tidak akan ada buah impor."

"Buah-buahan tersebut akan digantikan dengan produk lokal seperti pisang susu, sawo, belimbing, atau kedondong," ungkapnya, Rabu (24/7/2025), dikutip dari TribunJogja.com.

Baca juga: Sosok ASN Gunungkidul Digerebek Warga Berbuat Asusila di Ladang, Dapat Sanksi Sosial dari Warga

Tak hanya membuat kebijakan, Endah juga menunjukkan makanan lokal yang disajikan dalam rapat seperti pisang, kedelai, kacang tanah, hingga kudapan ringan yang terbuat dari ubi kayu.

"Ini bisa dilihat tidak ada lagi buah-buah impor," ungkapnya.

Ia berharap masyarakat semakin peduli dengan pola konsumsi sehat dan menyadari produk lokal tidak kalah dibanding makanan olahan seperti kue.

Para ASN diminta menanam sayuran hingga obat-obatan yang bisa dikonsumsi.

"Kebijakan ini harus dimulai dari mereka (ASN), karena mereka yang dibayar oleh negara jadi harus menjadi teladan sebelum mengajak orang lain,” tandasnya.

2. Ingatkan Perokok yang Terima Bansos

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved