Kasusnya Terus Naik, PB IDI Ungkap Perlu Penelitian Lebih Lanjut Terkait Monkeypox
Kurangnya penelitian tentang monkeypox menyulitkan organisasi layanan kesehatan untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian yang efektif.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit Monkeypox atau cacar monyet saat ini menjadi sorotan karena kasusnya terus alami kenaikan di Indonesia.
Terkait hal ini, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) ungkap perlu kerja sama lintas sektor dalam menangani Monkeypox.
Di antaranya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap Monkeypox. Hingga peningkatan akses terhadap pengobatan yang efektif.
Selain itu PB IDI juga menilai bahwa perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut untuk pengendalian Cacar Monyet ini.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT.
Baca juga: Enam Rekomendasi PB IDI Saat Kasus Monkeypox Meningkat, Skrining dan Edukasi Hindari Penularan
"Juga perlu peningkatan pendanaan untuk penelitian dan upaya pengendalian. Serta pembentukan respons terkoordinasi yang melibatkan partisipasi semua negara terutama di Asia Tenggara," ungkap dr Adib pada keterangannya, Senin (30/10/2023).
Menurut PB IDI, banyak pemerintah di kawasan Asia Tenggara yang kurang memperhatikan penelitian.
Hal ini dapat menyulitkan organisasi layanan kesehatan untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian yang efektif.
Di sisi lain, penelitian juga membantu dalam pengobatan dan vaksin untuk Monkeypox.
PB IDI: Masa Inkubasi Virus HMPV 3-6 Hari. Menyebar Lewat Percikan Droplet |
![]() |
---|
Antisipasi Virus HMPV yang Masuk ke Indonesia, Masyarakat Diminta Jaga Pola Hidup Bersih |
![]() |
---|
Penyakit HMPV Viral di China, Seberapa Besar Potensinya Jadi Pandemi? Begini Kata PB IDI |
![]() |
---|
Tiga Tersangka Kasus Dokter Aulia Risma Diberi Bantuan Hukum, Ini Penjelasan PB IDI |
![]() |
---|
CDC Afrika Peringatkan Mpox atau Cacar Monyet Masih Belum Terkendali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.