Selasa, 7 Oktober 2025

Mengenal IQF Fruits, Teknologi di Industri Pangan Pengganti Buah Segar, Bagaimana Kandungan Gizinya?

Dalam industri makanan global, istilah IQF mengacu pada pembekuan cepat atau kilat suatu bahan makanan.

Sergey Kukota via Flickr
Raspberry yang dijadikan IQF fruits. 

Sebelum proses pembekuan dimulai, produsen memulainya dengan mencuci dan mengiris, pengirisan dilakukan untuk buah yang lebih besar seperti apel, sebelum memasukkannya ke dalam blast freezer.

Beberapa produsen melakukan chilling sebelum pembekuan, yakni menurunkan suhu buah agar proses pembekuan dilakukan lebih cepat dan efisien.

Selama IQF, buah-buahan dibekukan secara cepat pada kisaran suhu 31 hingga 25 derajat Fahrenheit.

Sementara durasi pembekuan yang tepat bergantung pada produk dan freezer, biasanya membutuhkan waktu 90 menit atau kurang dari waktu tersebut.

Selanjutnya, buah-buahan beku ditempatkan dalam kantong eceran kecil atau kantong yang lebih besar.

Buah apa saja yang bisa menjalani IQF?

Strawberry, blueberry, blackberry, raspberry, blackcurrant, ceri, pisang, nanas, apel, pir, melon, aprikot, pepaya, buah naga, alpukat, acai berry hingga mixed fruits.

Apakah IQF Fruits mempertahankan nilai gizinya?

Jawaban singkatnya adalah ya, karena IQF memungkinkan individu untuk menikmati makanan sehat bahkan jika produk non beku segar tidak tersedia.

Tidak seperti IQF vegetables, buah-buahan tidak mengalami blanching yakni menempatkan sayuran dalam air mendidih untuk menghentikan aktivitas enzimatik yang mendorong pembusukan yang dapat menyebabkan hilangnya nutrisi.

Oleh karena itu, IQF fruits mempertahankan kandungan nutrisinya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved