Riset Berbasis Ilmiah Seputar Produk Tembakau Alternatif Dinilai Masih Minim di Indonesia
Hasil kajian tersebut menunjukkan produk tembakau yang dipanaskan memiliki profil risiko yang lebih rendah daripada rokok
“Penelitian ini bertujuan untuk mengamati respons gusi pada pengguna rokok elektrik dibandingkan perokok aktif dan bukan perokok,” paparnya.
Penelitian ini melibatkan responden dewasa yang dibagi ke dalam tiga kelompok dengan distribusi gender tidak merata.
Kelompok pertama adalah perokok aktif dengan masa konsumsi rokok minimal satu tahun.
Kelompok kedua adalah pengguna rokok elektrik yang telah beralih dari rokok dengan masa penggunaan minimal satu tahun.
Kelompok terakhir adalah non-perokok atau bukan pengguna produk tembakau yang akan dijadikan sebagi acuan untuk hasil penelitian.
“Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pengguna produk tembakau alternatif yang telah berhenti dari merokok menunjukkan perbaikan kualitas gusi yang sama seperti yang dialami oleh non-perokok. Artinya, kondisi pertahanan gusi telah kembali normal,” pungkas Amaliya.
Lowongan Kerja Tenaga Pendamping Koperasi Provinsi Jawa Barat, Terbuka bagi Lulusan S1 Semua Jurusan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Bogor Besok Kamis, 18 September 2025: Pagi Berawan Tebal, Siang sampai Malam Hujan |
![]() |
---|
Sosok Maruarar Sirait, Menteri PKP Dituding Korupsi Bareng Dedi Mulyadi, Gubernur Jabar Klarifikasi |
![]() |
---|
Profil Prof. Arif Satria, Rektor IPB Diprediksi Jadi Kepala BRIN Baru, Gantikan Laksana Tri Handoko? |
![]() |
---|
Kolaborasi Taiwan-Indonesia Lewat Teknologi Medis dan Riset |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.