Ganggu Hasrat Berhubungan Intim, Ketahui Apa Itu Hypoactive Sexual Desire Disorder dan Penyebabnya
Hasrat untuk berhubungan intim pasangan suami istri dapat terganggu oleh berbagai hal. Satu di antaranya Hypoactive Sexual Desire Disorder.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasrat untuk berhubungan intim pasangan suami istri dapat terganggu oleh berbagai hal.
Pada sisi suami, sumber masalah dapat berasal dari masalah ejakulasi dan stres.
Sementara pada istri, berbagai masalah seperti vaginismus, kelainan fungsi hormon, stres, hingga hypoactive sexual desire disorder (HSDD).
Spa itu HSDD?
Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari RS Pondok Indah – Pondok Indah dr. Putri Deva Karimah, Sp.OG mengungkapkan jika semua orang dapat mengalami penurunan hasrat sesekali.
Baca juga: Meningkatkan Libido Pria yang Drop, Bagaimana Caranya?
Namun, hal ini menjadi tidak wajar apabila mengalami kehilangan ketertarikan berhubungan intim dengan pasangan dalam waktu yang lama.
"Bisa jadi, Anda mengalami hypoactive sexual desire disorder (HSDD). HSDD adalah kondisi di mana berkurang hingga hilangnya hasrat dan fantasi seseorang untuk berhubungan intim atau seksual," ungkapnya pada keterangan resmi, Senin (13/2/2023).
Kondisi ini dapat disebabkan oleh masalah psikis dan non-psikis, atau adanya gangguan medis seperti permasalahan hormon, dan kelainan fungsi organ.
Umumnya, kondisi ini lebih banyak diderita oleh wanita dibandingkan pria.
Yaitu 8,9 persen pada wanita usia 18-44 tahun dan 12,3 persen pada wanita usia 45-64 tahun.
Beberapa penelitian lainnya menyebutkan bahwa 1 dari 10 wanita mengalami HSDD.
Sebanyak 32 persen wanita dan 15 persen pria berkemungkinan mengalami kehilangan hasrat yang dapat berlangsung hingga beberapa bulan.
Salah satu yang menyebabkan wanita lebih sering mengalami HSDD adalah adanya faktor perubahan hormon ketika menjelang dan memasuki usia menopause.
Kondisi HSDD dapat menjadi masalah besar dan penting untuk diperhatikan apabila sudah mengganggu kualitas hidup dan terdapat kondisi medis yang mendasarinya.
Kondisi ini tidak jarang memengaruhi mental penderitanya, seperti stres, atau rusaknya hubungan dengan pasangan.
Umumnya, wanita dengan HSDD tidak memiliki keinginan untuk memikirkan segala hal mengenai berhubungan intim.
Atau ketika berhubungan intim tidak didapatkan rasa nyaman atau kenikmatan.
Apabila dari salah satu fase/siklus ini tidak dilalui, tentu saja rasa nyaman, kenikmatan, hingga orgasme tidak dapat dicapai.
"Alih-alih malah rasa nyeri dan terganggu yang dirasakan," paparnya lagi.
Faktor pemicu HSDD bisa disebabkan karena masalah psikologis atau mental.
Misalnya seperti trauma, masalah dengan pasangan, faktor sosial seperti wanita pekerja yang sangat sibuk, terutama pada wanita usia menengah.
Selain itu, hal ini juga dapat disebabkan oleh masalah medis seperti adanya perubahan hormon pada wanita menjelang dan ketika sudah menopause.
Ada pula karena penurunan hormon estrogen menyebabkan kurangnya lubrikasi pada vagina, sehingga menyebabkan rasa nyeri ketika berhubungan intim (dispareunia).
Bisa juga karena gangguan pada sistem kerja otak, riwayat operasi pada organ reproduksi, serta konsumsi obat-obatan tertentu, juga dapat menjadi faktor pemicu.
Faktor lain pun bisa disebabkan karena beberapa faktor lain.
Seperti senyawa organik di otak yang bernama neurotransmiter tidak aktif, yang mengganggu hasrat dan fungsi seksual.
Atau karena masalah sulit tidur yang menyebabkan Anda mudah lelah
Efek dari beberapa obat seperti obat antidepressant, obat kemoterapi, dan lain-lain.
Beberapa penyakit penyerta, seperti diabetes, masalah jantung, inflammatory bowel disease (IBD), kanker, dan lain-lain, serta karena kehamilan, persalinan, atau sedang menyusui.
"Namun jangan khawatir, HSDD sebenarnya dapat ditangani. Namun, harus diketahui terlebih dahulu penyebabnya, apakah terdapat penyakit yang menyertainya atau tidak, dan apakah penyakit tersebut dapat diobati atau tidak," paparnya lagi.
Cara mengatasi dan menangani kondisi ini memerlukan pendekatan secara medis dan psikologis.
Serta adanya keinginan dari pihak suami dan istri.
Pada pasangan suami istri, jika mengalami gejala enggan berhubungan intim, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Bisa pula dengan spesialis kebidanan dan kandungan, dokter spesialis andrologi dan seksologi, atau dokter spesialis kedokteran jiwa hingga psikiater.
Bukan Sekadar Beres-Beres, Decluttering Bisa Tingkatkan Kualitas Hidup |
![]() |
---|
Mongol Stres Dapat Teror Usai Keluar dari Sekte Sesat |
![]() |
---|
Mongol Stres Pernah Jadi Jenderal Kedua di Asia Sekte Sesat, Kini Keluar Usai Ingat Bahayanya |
![]() |
---|
Mongol Stres dan Millen Cyrus Lakoni Adegan Panas di Film Gereja Setan, Ritual Sekte Sesat |
![]() |
---|
Canda Prabowo ke Sri Mulyani: Menteri Keuangan Setiap Saya Panggil Agak Stres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.