Rabu, 1 Oktober 2025

Gangguan Ginjal

Anjuran IDAI Terkait Obat Sirup Paracetamol, Ini Penjelasan hingga Imbauan bagi Masyarakat

IDAI berikan anjuran terkait penggunaan obat sirup paracetamol. Bertujuan untuk mengawasi penggunaan obat sirup paracetamol atas dasar kasus di Gambia

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Capture zoom meeting
Ketua Umum PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K)., dalam virtual media briefing bertajuk 'Serba-serbi Penyakit Anak Pasca Lebaran', Selasa (10/5/2022). - IDAI berikan anjuran terkait penggunaan obat sirup paracetamol. Anjuran diberikan lantaran berkaca pada penemuan kandungan berbahaya pada obat sirup di Gambia yang sebabkan gangguan ginjal akut. 

Imbauan IDAI bagi Tenaga Kesehatan dan Rumah Sakit

1. Tenaga kesehatan menghentikan sementara peresepan obat sirup yang diduga terkontaminasi Etilen Glikol dan Dietilen Glikol sesuai hasil investigasi Kementerian Kesehatan (Kemkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

2. Bila memerlukan obat sirup khusus, misalnya obat anti epilepsi atau lainnya yang tidak dapat diganti sediaan lain, konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau konsultan anak.

3. Jika diperlukan, tenaga kesehatan dapat meresepkan obat pengganti yang terdapat dalam daftar dugaan obat terkontaminasi dengan jenis sediaan lain seperti suppositoria.

Selain itu, juga dapat diganti dengan obat puyer dalam bentuk monoterapi.

4. Peresepan obat puyer monoterapi hanya boleh dilakukan oleh dokter dengan memperhatikan dosis berdasarkan berat badan, kebersihan pembuatan, dan tata cara pemberian.

5. Tenaga kesehatan diimbau untuk melakukan pemantauan terhadap tanda awal Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GgGAPA) baik rawat inap maupun rawat jalan.

6. Rumah sakit meningkatkan kewaspadaan deteksi dini GgGAPA dan secara kolaboratif mempersiapkan penanganan kasus tersebut.

Baca juga: Kemenkes Larang Pemakaian Obat Sirup, Apotek Masih Menjual dan Terima Resep Dokter

Imbauan IDAI bagi Masyarakat

1. Masyarakat untuk sementara waktu tidak membeli obat bebas tanpa rekomendasi tenaga kesehatan sampai didapatkan hasil investigasi menyeluruh dari Kemkes dan BPOM.

2. Masyarakat hendaknya tetap tenang dan waspada terhadap gejala GgGAPA seperti berkurangnya atau tidak adanya buang air kecil (BAK) secara mendadak.

3. Sebaiknya mengurangi aktivitas anak-anak, khususnya balita, yang memaparkan risiko infeksi yakni kerumunan, ruang tertutup, tidak menggunakan masker, dan lainnya.

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved