Apa itu Gangguan Bipolar? Simak Penyebab hingga Cara Mengatasinya
Bipolar merupakan gangguan perubahan mood/perasaan seseorang secara cepat, hal itu dikarenakan beberapa penyebab salah satunya genetika
TRIBUNNEWS.COM - Simak mengenai pengertian, penyebab, hingga cara mengatasi gangguan bipolar.
Bipolar merupakan gangguan perasaan atau mood seseorang dari rasa senang ke sedih seacara berlebihan.
Pada saat seseorang mengalami bipolar dengan rasa senang atau disebut mania akan memiliki banyak energi seperti melakukan hal-hal yang berlebih.
Dengan perasaan senang, penderita bipolar bisa tidak tidur bahkan memberikan barangnya kepada orang lain secara berlebihan.
Namun, penderita bipolar bisa dengan cepat berubah perasaannya ke sedih atau depresi.
Baca juga: Mengenal Gejala Depresi dan Mania pada Penderita Bipolar, Perubahan Suasana Hati yang Ekstrem
Hal itu merupakan dua episode yang terdapat pada gangguan bipolar.
Dikutip dari webmd.com, gangguan bipolar ini dapat didiagnosis oleh dokter keluarga maupun psikiater.
Dengan mengajukan pertanyaan mengenai penyakit mental, psikiater akan mengetahui apakan seseorang mengalami gangguan bipolar ataupun gangguan jiwa lainnya.
Sementara itu, psikiater juga akan menentukan apakah gangguang bipolar atau dari penyebab lain seperti gejala suasana hati yang disebabkan penyalahgunaan obat atau alkohol.
Jika seseorang didiagnosis mengalami gangguan bipolar itu merupakan kabar baik karena akan dapat perawatan dan penyembuhan secara berkala.
Namun, mendiagnosis gangguan bipolar ke anak-anak atau remaja itu sulit, karena bisa saja hanya melakukan perilaku buruk atau attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
Mengenai penjelasan di atas, berikut ini penyebab seseorang mengalami gangguan bipolar.
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, inilah beberapa kemungkinan penyebab dari seseorang mengalami gangguan bipolar.
Biologi
Seseroang yang mengalami gangguan bipolar ini sepertinya memiliki perubahan fisik pada otaknya.
Namun, perubahan ini masih belum dipastikan tetapi pada akhirnya dapat menentukan penyebab.
Baca juga: Video Marshanda Trending, Kenalkan Motif Batik Unik Brainwave, Tunjukkan Keindahan Pikiran Bipolar
Genetik
Gangguan bipolar ini dapat disebabkan oleh keturunan seseorang seperti orang tua atau saudara.
Dengan kondisi seperti itu memungkinkan seseorang akan terkena gangguan bipolar dibandingkan orang lain.
Lingkungan
Tidak hanya dalam diri seseorang yang dapat mengembangkan gangguan bipolar, namun faktor lingkungan juga dapat berpengaruh, seperti:
- Pengalaman traumatis
- Mempunyai penyakit fisik
- Mengalami stres yang ekstrim
Selain penyebabnya, ada juga gejala bagi pengidap gangguan bipolar yang dibagi menjadi dua yakni gejala mania (rasa senang) dan gejala depresi (rasa sedih).
Gejala mania
- Bicara dengan cepat namun konsentrasinya buruk
- Membuat rencana yang besar namun tidak dilakukan
- Penyalahgunaan narkoba dan alkohol
- Kurang tidur
- Kurang napsu makan
- Rasa pecaya diri yang besar
- Mudah terganggu
- Menjadi implusif
- Menampilkan penilaian yang buruk
- Energi yang dimiliki terlalu kuat
Baca juga: Pengakuan Medina Zein di Depan Hakim, Postingannya Ditulis Saat Depresi dan Terpengaruh Obat Bipolar
Gejala depresi
- Kehilangan energi
- Kesedihan
- Perasaan putus asa
- Sulit berkonsentrasi
- Sering lupa
- Bicara seacara perlahan
- Tidak mampu merasakan kesenangan
- Mudah marah
- Tidur terlalu lama
- Insomnia
Jika seseorang sudah dinyatakan mengalami gangguan bipolar akan mendapat perawatan dan pengobatan dari psikoterapi.
Dikutip dari kemkes.go.id, penyembuhan gangguan bipolar ini bisa dilakukan melalui terapi dengan pengobatan maupun tanpa pengobatan.
Terapi tanpa pengobatan akan dilakukan oleh psikoterapi dengan melakukan relaksasi, yoga, asupan makan bergizi, olahraga, hingga jadwal tidur secara teratur.
Terapi tersebut untuk mengatasi gejala perubahan mood, cegah kekambuhan, dan mengembalikan fungsi psikososial.
Untuk penggunaan obat-obatan akan dilakukan jika pengidap bipolar akut.
Obat-obatan tersebut terdiri dari lithium dengan dosis 2-3 x 300x400 mg perhari, valproat, carbamazepin, aripiprazol, olanzapine, risperidone, dan quetiapine.
(Tribunnews.com/Pondra Puger, Adya Ninggar)