Senin, 29 September 2025

Akhir-akhir Ini Sejumlah Pesepeda Meninggal Mendadak, Berikut Penjelasan Dokter Spesialis Jantung

Terbaru, seorang pesepeda tiba-tiba terjatuh dan meninggal dunia di kawasan tanggul lumpur Sidoarjo pada Kamis (3/3/2022).

Tribunnews.com
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa pesepeda yang meninggal mendadak ketika sedang berkendara di jalan.

Terbaru, seorang pesepeda tiba-tiba terjatuh dan meninggal dunia di kawasan tanggul lumpur Sidoarjo, Jawa Timur pada Kamis (3/3/2022).

Merespons peristiwa ini, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA). dr Mochamad Yusuf SpJP(K) PhD FIHA FESC FAsCC memberikan penjelasannya.

“Bicara hal kematian seseorang, yang sifatnya mendadak, terutama apabila 1×24 jam atau bahkan 1 jam sebelumnya (keadaan fisik seseorang) tidak bermasalah, seringkali yang dikambinghitamkan adalah sakit jantung,” ujarnya dalam talkshow virtual beberapa waktu lalu.

Baca juga: Begal Pesepeda di Flyover Senayan Ditangkap, Pimpinan Komisi III: Sudah Sangat Mengkhawatirkan

Yusuf menegaskan kemungkinan penyebab meninggalnya korban tidak hanya terbatas pada serangan tetapi juga gangguan irama pada jantung.

Ia menjelaskan, pola hidup dan faktor genetika menentukan tingkat kerentanan individu. Risiko meningkat pada perokok berat, obesitas, hingga kelompok usia paruh baya.

Penyumbatan Tiba-Tiba pada Jantung

Yusuf menyebut serangan jantung merupakan peristiwa ketika terjadi penyumbatan tiba-tiba pada pembuluh koroner yang berada di jantung.

Apabila jantung tidak mendapat mensuplai oksigen yang cukup, akan timbul rasa nyeri pada dada.

Nyeri ini juga menjadi gejala gangguan irama jantung.

“Tapi ada sejumlah orang yang angkanya kecil sekali, dimana ia akan mengalami gangguan jantung tanpa (penyumbatan pembuluh) koroner. Sejak awal sudah ada defect yang kurang lebih meningkatkan risiko faktor terkena (penyumbatan pembuluh, koroner,” papar praktisi kesehatan di RS Siloam Surabaya tersebut.

Keadaan korban yang meninggal ketika bersepeda mengindikasikan individu aktif berolahraga.

Meski demikian, Yusuf menegaskan bukan berarti olahraga memperparah risiko penyakit kardiovaskular. Sebaliknya, olahraga dianjurkan secara medis.

Namun, tetap harus ada introspeksi diri.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan