Rabu, 1 Oktober 2025

Pakar Pangan IPB Sebut MSG Aman Selama Penggunaannya Tak Berlebihan

Dengan penggunaan MSG di masa pandemi seperti sekarang ini banyak orang berinovasi membuat makanan sendiri di rumah maupun untuk berwirausaha

Editor: Eko Sutriyanto
iStock
ilustrasi MSG 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di masyarakat santer terdengar bahwa penggunaan monosodium glutamate (MSG) pada makanan dapat membahayakan kesehatan seseorang.

Namun  pernyataan itu ditepis oleh pakar pangan yang menyebutkan MSG aman untuk dikonsumsi sehari-hari.

Pakar Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Purwiyanto Hariyadi, PhD mengatakan, sejak tahun 1988, melalui peratutan no.23 MSG dinyatakan aman dikonsumsi sebagai bahan penguat rasa, dengan penggunaan secukupnya dan tidak berlebihan.

"Peraturan Menteri Kesehatan-Permenkes tahun 1988 telah diperbaharui menjadi Permenkes Nomor 33 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan dengan isi yang sama yaitu menyatakan bahwa MSG aman dikonsumsi sebagai bahan penguat rasa Umami," kata Purwiyanto Hariyadi saat acara webinar Tren Pangan 2022 Bersama MNG secara daring, Kamis (2/12/2021).

Tidak heran, dengan penggunaan MSG di masa pandemi seperti sekarang ini banyak orang berinovasi membuat makanan sendiri di rumah maupun untuk berwirausaha.

Baca juga: Diet Rendah Garam Kurangi Risiko Hipertensi, MSG Bisa Jadi Solusi Agar Makanan Tetap Lezat

Hal itu karena MSG dapat memberi cita rasa kenikmatan Umami yg lezat.

“Cita rasa atau kenikmatan dalam pangan itu penting membangun rasa happy atau senang dan juga mood booster saat mengonsumsi sesuatu. Ini juga penting berkenaan dengan kesehatan mental,” ujarnya.

Prof Purwiyatno Hariyadi PhD menyatakan,  asupan makanan tentu menjadi hal yang penting bagi masyarakat saat ini, khususnya ditengah pandemi COVID-19.

Hal ini juga tak lepas dari kebiasaan generasi milenial yang hobi dan mencoba mengkonsumsi berbagai makanan baru.

Menurut dia, diperlukan inovasi terkait asupan makanan diantaranya yang memberikan jaminan keamanan, memaksimumkan unsur yang diinginkan, serta meminimalkan unsur yang tidak diinginkan.

"Karena pada dasarnya, nilai pangan itu dilihat dari sejauh mana keamanan pangan tersebut aman terhadap kita yang mengkonsumsinya baik secara jasmani dan rohani.

Oleh karenanya diperlu inovasi untuk flavor tekstur, sensori, cita rasa, kenampakan, lokalitas, gizi, home cooking, lingkungan atau unsur yang diinginkan. Serta meminimalkan unsur yang tak diinginkan diantanya fungsionalitas, waktu persiapan, dan kompleksitas harga," kata ", tandas Prof. Purwiyatno Hariyadi.

Ia juga menjelaskan betapa pentingnya berinovasi ingredien pangan yakni pada bahan (bahan baku, bahan tambahan, zat gizi, bahan fungsional) yang digunakan dalam kegiatan produksi pangan dengan berbagai tujuan.

Salah satunya adalah bumbu pembangun rasa dasar yaitu Manis, Asam, Asin, Pahit, Umami.

Baca juga: Bumbu Kuliner Nusantara Rambah Marketplace dengan Rempah Kaya Cita Rasa

"Salah satunya adalah MSG (MNG) dan bumbu/bahan Umami lainnya yang mampu memberikan cita rasa dan turut memberikan kecukupan asupan pada orang yang memakannya.

Halaman
12
Sumber: Tabloidnova.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved