Satu Janin Kembar Cynthia Ramlan Gugur, Istilah Medisnya Vanishing Twin Syndrome, Ini Gejalanya
Secara medis, kondisi yang dialami Cynthia dalam istilah medis disebut Vanishing twin syndrome atau sindrom kembar yang hilang tak berkembang.
"Tapi kalau saat itu sudah lebih dari empat bulan atau lima bulan waktu itu dokter bilang, dua-duanya ini mau enggak mau harus diangkat," bebernya.
Elang bersyukur karena janin yang satunya tumbuh dengan sehat hingga hari ini memasuki usia 6 bulan.
"Tapi ini alhamdulilah tidak harus karena udah kita cek yang satu babynya ini sehat alhamdulilah," ungkap Elang.
Elang juga menjelaskan bahwa usia janin yang masih 12 minggu saat keguguran di dalam perut akan keluar sendiri bersamaan dengan kelahiran bayinya nanti.
"Kata dokter karena umur kandungan masih aman otomatis ada prosese alami, jadi pada saat babynya keluar janin yang gugur ikut keluar. Nanti kondisinya udah jadi gumpalan darah sedikit karena dia ikut terdorong sama babynya," jelasnya.
Drop Saat Hamil Ketiga
Ketika mendapat kabar bahwa kehamilan ketiganya adalah anak kembar, keduanya serasa mendapat mukjizat.
Sayangnya kondisi Cynthia yang sempat drop sampai tak bisa bangun dari tempat tidur, membuat kehamilan kali ini jadi sangat berat sehingga ia dan suami harus kehilangan salah satu janinnya.
"Kita tidak ada program apapun, mukjizat sekali bisa punya anak kembar tapi ternyata saya kondisinya sempat drop, mual berlebihan. Akhirnya yang satu kegguguran," tutur Cynthia.
"Pada saat awal kehamilan jujur aku drop mual berlebihan, diare gak bisa bangun dari tempat tidur, nggak bisa makan, muntah terus," ujarnya.
Elang Tjokro menuturkan apa yang terjadi pada istrinya itu adalah takdir dari Allah SWT. Dokter yang menanganinya pun meminta keduanya ikhlas dan tak usah dicari tahu penyebabnya.
"Takdir Allah (penyebabnya) kalau kata dokter gakusah dicsri tau kenapa yang penting selmata yang satunya," beber Elang Tjokro.