Lansia Rentan Terserang Penyakit di Masa Pandemi, Ahli Psikologi Ungkap Lima Faktor Penyebabnya
ahli psikolog memaparkan lima faktor penyebab lansia rentan terserang penyakit di masa pandemin covid-19.
laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seiring pertambahan usia, tubuh akan mengalami berbagai penurunan akibat proses penuaan.
Sistem imun sebagai pelindung tubuhpun tak lagi sekuat pada saat usia muda. Hal ini lah alasan lansia rentan akan terserang penyakit.
Selain itu, Michael Dirk Roelof Maitimoe, Direktur Eksekutif Alzheimer's Indonesia sekaligus ahli psikolog memaparkan lima faktor penyebab lansia rentan terserang penyakit di masa pandemin covid-19.
Baca juga: 46,6 Persen Kasus Kematian Akibat Covid-19 Adalah Lansia
Baca juga: Waspada! Jangan Abaikan Flu, Bisa Perparah Kondisi Covid-19 pada Lansia
1. Faktor Kognitif
Faktor Kognitif menurutnya dapat menurunkan fungsi otak, sebab kurangnya kegiatan karena adanya pandemi covid-19 serta banyaknya informasi negatif yang dapat mengganggu mental para lansia.
Hal itulah yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan lansia terutama dalam fungsi otak.
"Karena adanya kekurangan dari kegiatan kemudian adanya beberapa isu yang membuat stres, depresi, dan lonliness dan sebagainya," kata Michael dalam acara virtual, Sabtu (11/9/2021).
"Dan hal itu yang berdampak bagaimana otak kita terstimulasi atau tidak selama masa pandemi," sambungnya.
2. Faktor Biologis
Dalam faktor biologis ini dapat merubah kondisi fisik maupun usia. Dengan tingkat fisik yang menurun dapat mengurangi gerak motorik otak bagi para lansia.
"Semakin lama secara fisik semakin menua dari sisi pertumbuhannya usia, rambu memutih, kulit mengendudsban sebagainya," tuturnnya
Hal ini lah yang dapat menyebabkan lansia rentan terkena penyakit.

"Karena kurangnya gerakan motorik otak yang kita lakukan dapat berdampak pada kondisi tubuh secara fisik apa lagi khususnya pada teman-teman lansia," sambungnya.
3. Faktor Psikologi
Faktor psikologi dengan merasa kesepian juga yang sering dirasakan bagi lansia selama pandemi covid-19. Sebab pandemi membuat aktivitas bagi para lansia khususnya mengalami rung gerak yang sempit.
"Faktor ini adalah rasa kesepian atau lonliness ini juga yang paling dirasakan. karena sebelumnya ada lansia yang aktif dan munculah pandemi covid19, mungkin ada beberapa lansia yg bisa beradaptasi tapi ada juga lansia yg masih bingung untuk tetap konek dengan keluarga, teman teman," ungkapnya.
hal itu lah yang dapat menimbulkan rasa kesepian yang dapat menggangu mental para lansia.
"Sehingga munculnya isu rasa kesepian atau lonliness yang terjadi pada lansia," sambungnya.
4. Faktor Sosialmotional
Faktor Sosialmotional ini berpengaruh terhadap perkembangan di usia lansia. Sebab akan timbul pemikiran integritas dan putus asa.
Beberapa lansia nyatanya dapat berdaptasi dengan adanya pandemi covid-19 karena memiliki banyak pengalaman yang dapat dibagikan ke anak cucu maupun ruang lingkup pertemanan melalui sosial media.
Namun tak sedikit juga lansia yang masih belum memahami penggunaan media elektronik. Hal itulah yang akan berdampak putus ada bagi para lansia yang tak bisa beradaptasi di masa pandemi.
"Tapi ada juga yang putus asa apalagi di masa pandemi, sampai akhirnya terjadilah putus asa berdampak ke psikologis," tuturnya.
5. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini berpengaruh dalam aktivitas fisik yang terbatas dengan melakukan proteksi diri untuk para lansia atau orang tua.
"Ada beberapa keluarga yang protektif kepada orangtuanya saat ini sehingga ngga boleh keluar rumah karena ada virus," katanya.
Disinilah pentingnya bagi para keluarga dapat melakukan dukungan bagi para lansia untuk terus melakukan aktivitas dan vaksinasi yang tujuannya membantu meningkatkan imunitas tubuh agar tetap aktif.
Dalam lima faktor tersebut, Michael menegaskan jika faktor kognitiflah yang menjadi pusat untuk dihindari guna menjaga kesehatan para lansia.
"Disini dititik beratkan faktor kognitif karen menjadi sangat penting yg menjadi pusat atau sentra bagi kita dalam berkegiatan atau memutuskan sesuatu," tutupnya.