Deteksi Anak Stres Karena Pandemi Melalui Perilakunya
Pada November 2020, WHO merilis ada lonjakan 95 persen kasus anak stress, dibandingkan sebelum pandemi.
Hal ini cukup berdampak pada kesehatan mental anak.
"Anak-anak mulai bosan dan jenuh berada di rumah cukup lama. Sementara para orang tua yang selama ini membimbing anak-anaknya juga sudah mengalami titik jenuh. Orangtua perlu menemukan cara-cara agar bisa mengelola rasa stres dan emosinya agar pendidikan dan perkembangan anak tetap optimal,” jelasnya.
Untuk mengurangi stres, Samantha menyarankan orangtua melakukan berbagai kegiatan yang fun selama di rumah seperti bermain board games, atau mengajak anak membantu pekerjaan rumah.
Jika orangtua merasa tekanan yang dialami selama pandemi terlalu besar, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada ahlinya, bisa melalui layanan telemedicine.