Penyebab ASI Berlebih pada Ibu Menyusui
Sebagian ibu menyusui selalu mengeluhkan produksi air susu yang terlalu sedikit atau macet. Namun ada yang mengalami sebaliknya.
TRIBUNNEWS.COM - Sebagian ibu menyusui selalu mengeluhkan produksi air susu yang terlalu sedikit atau macet.
Namun, tak jarang pula ibu menyusui mengalami produksi ASI berlebih. Bahkan produksi ASI melebihi kebutuhan bayi.
Kondisi produksi ASI berlebih ini dikenal juga dengan istilah sindrom hiperlaktasi.
Sekilas mungkin produksi ASI yang banyak ini terlihat seperti anugerah.
Padahal, kondisi ini juga dapat menjadi tantangan yang cukup berat bagi ibu dan bayi pada proses menyusui.
Baca: Ibu Menyusui, Kapan Susu Pelancar ASI Dibutuhkan? Simak Penjelasannya!
Masalahnya bukan terletak pada pemenuhan ASI bagi si buah hati, tapi pada proses menyusui itu sendiri.
Tak jarang kondisi hiperlaktasi membuat si kecil tersedak saat menyusu. Selain itu, kondisi ini juga bisa menyakitkan bagi sang ibu karena pengeluaran ASI tidak sempurna.
Baca: Bolehkah Ibu Hamil dan Ibu Menyusui Tidak Puasa Ramadhan, Apa Hukumnya? Ini Kata Dokter dan Ustaz
Lebih jauh lagi, ASI berlebih bisa menyebabkan infeksi payudara atau mastitis dan abses payudara.
Ada beberapa penyebab dari kondisi ini seperti dilansir dari Mayo Clinic.
1. Manajemen menyusui yang kurang tepat
Produksi ASI selalu berkaitan dengan supply and demand. Artinya, produksi ASI berkaitan dengan rangsangan dari luar.
Manajemen menyusui yang kurang tepat dapat menimbulkan kondisi hiperlaktasi. Misalnya saja, Anda terlalu sering memerah ASI.

Hal tersebut direspons oleh tubuh dan otak sebagai peningkatan kebutuhan. Inilah yang kemudian menyebabkan produksi ASI terlalu banyak.
Selain itu, pelekatan yang tidak tepat sehingga pengosongan payudara kurang sempurna juga bisa menjadi penyebabnya.
Payudara yang tidak dikosongkan dengan sempurna membuat tubuh merespons dengan peningkatan jumlah ASI.