Kamis, 2 Oktober 2025

Kesehatan

Antraks Menyebar di Gunungkidul, Apa Itu Antraks, Ini Penyebab hingga Cara Pencegahan

Antraks Menyebar di Gunungkidul, Apa Itu Antraks, Penyebab hingga Cara Pencegahan

Editor: bunga pradipta p
weeklytimesnow.com.au
Ilustrasi Anthrax- Antraks Menyebar di Gunungkidul, Apa Itu Antraks, Penyebab hingga Cara Pencegahan 

TRIBUNNEWS.COM - Belakangan ini, penyakit antraks menyebar di Gunungkidul, Yogyakarta.

Dikutip dari Kompas.com, antraks menyebar di Dusun Grogol IV, Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta.

Beberapa sapi mendadak mati karena antraks.

Tak hanya itu, sejumlah sapi yang juga terkena antraks disembelih oleh warga.

Kejadian tersebut telah terjadi sejak bulan Mei tahun lalu.

Petugas Mengubur Sapi Mati di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul
Petugas Mengubur Sapi Mati di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul (Istimewa Dokumentasi DPP)

Sejak pertengahan tahun 2019 lalu, Rumah Sakit Umum Wonosari mencatat ada 12 pasien yang diduga terjangkit antraks.

Bahkan, satu dari pasien tersebut meninggal pada penghujung 2019.

Meski telah merawat pasien selama berbulan-bulan, pihak rumah sakit masih belum bisa memastikan mereka positif terinfeksi antraks.

Pihak rumah sakit belum menerima hasil laboratorium sampel darah pasien yang dikirim oleh Dinas Kesehatan.

“Yang mengirim (darah) dari dinas kesehatan, kami belum menerima (hasil laboratorium). sehingga pasien kita rawat,

sampai membaik dan meninggal ini masih suspect (terduga),” kata Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Wonosari dr. Triyani Heni Astuti, Jumat (10/1/2020).

Dilansir Kompas.com, Jumat (17/1/2020) ada 27 warga yang dinyatakan positif antraks.

Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menekankan agar masyarakat tidak menyembelih hewan yang mati atau sakit.

Antraks adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mirkoba Bacillus Antrhacis.

Mikroba tersebut terdapat di tanah.

Sebelumnya, antraks dikenal secara meluas karena digunakan sebagai senjata biologis pada tahun 2001.

Saat itu, penyebaran spora antraks dikirimkan melalui surat pos AS.

Serangan antraks ini kemudian menyebabkan lima kematian dan 17 kasus penyakit.

Peristiwa ini pun menjadi salah satu serangan biologis terburuk dalam sejarah AS.

Ilustrasi Anthrax
Ilustrasi Anthrax (weeklytimesnow.com.au)

Berikut ini penyebaran hingga cara pencegahan antraks yang Tribunnews rangkum dari Healthline

Penyebaran

Antraks dapat terjangkit secara tidak langsung dan langsung, seperti sentuhan, menghirup, atau mencerna spora antraks.

Ketika tubuh telah dimasuki spora antraks dan terinveksi, bakteri tersebut akan menyebar, membelah diri, dan memroduksi racun.

Antraks dapat menyebar melalui hewan apabila mengalami hal berikut.

- Terpapar atau terinfeksi hewan liar maupun ternak.

- Terpapar atau terinfeksi produk hewan, seperti produk wol maupun produk kulit.

- Menghirup spora, biasanya terjadi selama pemrosesan produk hewan yang terkontaminasi antraks.

- Mengonsumsi daging tidak matang dari hewan yang terinfeksi.

Gejala Antraks

Gejala antraks beragam dan bergantung pada jenisnya.

1. Antraks Kulit

Antraks kulit tertular lewat kontak dengan kulit.

Seorang yang terinfeksi antraks kulit akan mengalami benjolan atau luka kulit yang kecil dan gatal.

Gejala tersebut akan terlihat seperti gigitan serangga.

Luka tersebut akan dengan cepat berubah menjadi luka lepuh.

Luka lepuh tersebut akan menjadi borok kulit dengan warna hitam di tengahnya dan tidak terasa sakit.

Gejala tersebut akan berkembang dalam satu hingga lima hari setelah terinfeksi antraks.

2. Antraks Pernapasan

Orang yang menghirup spora antraks biasanya mengalami gejala dalam satu minggu.

Namun, gejala tersebut akan berkembang dengan cepat selama dua hingga 45 hari setelah paparan.

Mereka yang terkena infeksi antraks pernapasan akan mengalami gejala pilek, radang tenggorokan, demam, nyeri otot, batuk, napas pendek, kelelahan, gemetar, minggigil, dan muntah.

3. Antraks pencernaan

Gejala antraks pencernaan biasanya berkembang dalam waktu seminggu setelah paparan.

Gejala antraks pencernaan yakni demam, kehilangan nafsu makan, mual, sakit pereut parah, pembengkakak pada leher, hingga diare berdarah.

Pengobatan Antraks

Pengobatan terhadap antraks bergantung pada berkembang tidaknya gejala.

Jika terinfeksi antraks tapi tidak menunjukkan gejala, dapat dimulai perawatan pencegahan.

Pengobatan pencegahan terdiri dari antibiotik dan vaksin antraks.

Jika seseorang menunjukkan gejala antraks, maka dokter akan menggunakan antibiotik untuk 60 hingga 100 hari.

Sementara itu, tingkat keberhasilan pengobatan bergantung pada faktor usia, kondisi kesehatan penderita, dan luas bagian tubuh yang terinfeksi.

Jika tidak ditangani dengan cepat, antraks dapat menyebabkan komplikasi serius seperti peradangan otak dan tulang belakang (meningitis).

Pencegahan

Risiko antraks dapat dikurangi dengan meminimalisir faktor penularan.

Yang dapat dilakukan untuk pencegahan antraks yakni:

- Vaksinasi antraks

- Memastikan memasak daging dengan matang sebelum dikonsumsi

- Menghindari kontak dengan binatang yang terinfeksi antraks

(Tribunnews.com/Renald)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved