Jumat, 3 Oktober 2025

Kisah Pilu Angkie Yudistia Staf Khusus Presiden, Antibiotik Membuatnya Tak Bisa Mendengar

Angkie Yudistia ternyata tidak tuli dari lahir, ia diketahui harus kehilangan pendengarannya sejak usia 10 tahun. Antibiotik menyebabkannya tuli.

TRIBUN/SENO TRI SULISTIYONO
Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia memberikan sambutan usai diperkenalkan Presiden Joko Widodo sebagai staf khususnya di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). Tugas yang diberikan Presiden pada stafsus milenialnya adalah mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang sesuai dengan keahliannya masing-masing. TRIBUNNEWS/SENO TRI SULISTIYONO 

TRIBUNNEWS.COM - Masa depan seseorang hanya Tuhan yang tahu. Seorang Angkie Yudistia membuktikanya.

Dengan keterbatasannya, kini Angkie Yudistia ditujuk sebagai salah satu Staf Khusus Presiden dari kalangan milenial.

Penunjukkan Angkie Yudistia sebagai stafsus ini bisa dibilang istimewa.

Ia dianggap mewakili penyandang disabilitas sekaligus ditunjuk sebagai juru bicara Presiden di bidang Sosial.

Angkie mengaku terkejut ketika dirinya dipilih Jokowi menjadi Staf Khusus Presiden.

"Perasaan yang unbelievable ya, jadi saya sendiri juga syok ketika bapak (Jokowi) ngomong seperti itu," ungkapnya, dilansir dari kanal Youtube KompasTV, Jumat (22/11/2019).

Baca: Stafsus Presiden Baru: Disebut Anak Magang, Kerja Seminggu Sekali, hingga tanpa Tugas Spesifik

Baca: Saat IG dan WA Angkie Yudistia Diserbu hingga Chat Membludak Sejak Resmi Menjabat Staf Khusus Jokowi

Baca: Siapa Angkie Yudistia? 5 Fakta Tuna Rungu yang Jadi Staf Khusus Presiden, Wakil Kebutuhan Khusus

Angkie sempat tak percaya ketika dirinya yang seorang disabilitas tak dapat mendengar ditunjuk Presiden menjadi staf khusus sekaligus Juru Bicara Presiden di bidang Sosial.

"Saya memberikan tugas tambahan kepada mbak Angkie sebagai jubir ," imbuh Angkie menirukan kata Jokowi.

Ia juga tidak dapat membayangkan bahwa seorang perempuan penyandang disabilitas yang tidak dapat mendengar lalu ditunjuk sebagai jubir rasanya imposible.

Angkie Yudistia
Angkie Yudistia (INSTAGRAM)

Perempuan disabilitas ini sempat menanyakan kepada Jokowi jika memilih dirinya sebagai juru bicara tidaklah salah pilih.

Menurutnya, ini adalah suatu kesempatan dalam hal ini Jokowi membuka ruang kepada para disabilitas dan perempuan tidak hanya berdaya dimasyarakat tetapi untuk berdaya di dalam ring satu.

Tuna Rungu karena Antibiotik
Angkie Yudistia ternyata tidak tuli dari lahir, ia diketahui harus kehilangan pendengarannya sejak usia 10 tahun.

Menurutnya, kondisi tersebut dialami lantaran tidak terlepas dari konsumsi obat-obatan antibiotik saat ia mengidap penyakit malaria.

“Awalnya aku enggak tahu (ada gangguan pendengaran), sampai lingkungan sekitar bilang sudah manggil-manggil, tetapi aku enggak dengar, enggak nengok,” cerita Angkie saat ditemui Kompas.com di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, 1 Maret 2017.

Pemimpin Perempuan Disabilitas Penembus Batas
Pemimpin Perempuan Disabilitas Penembus Batas (Kemenpora)

Dilansir American Speech-Language-Hearing Association, beberapa jenis obat memang bisa menyebabkan tuli.

Bahkan setidaknya ada 200 jenis obat bebas dan resep yang dapat menyebabkan hilangnya kemampuan mendengar dan salah satunya adalah antibiotik.

Seperti kita ketahui, antibiotik merupakan obat resep yang digunakan untuk mengatasi gangguan kesehatan yang khusus disebabkan bakteri.

Jenis antibiotik yang sudah terbukti memiliki dampak seperti ini yaitu aminoglycoside, vancomycin, erythromycin, dan streptomycin.

Resistensi obat antibiotik telah merenggut nyawa 700.000 penduduk dunia setiap tahunnya.
Resistensi obat antibiotik telah merenggut nyawa 700.000 penduduk dunia setiap tahunnya. (Kompas.com)

Ada beberapa alasan kenapa antibiotik bisa menyebabkan ketulian di antaranya obat yang seharusnya diminum sampai habis, justru tidak dilakukan.

Ada juga yang harusnya sudah berhenti minum obat antibiotik, tapi tetap minum obat tersebut tanpa sepengetahuan dokter.

Terakhir, minum obat antibiotik ketika memang sedang tidak mengalami infeksi akibat bakteri.

Dalam kasus Angkie, peggunaan antibiotik untuk malaria sebenarnya memang meningkatkan risiko gangguan pendengaran.

Malaria merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ke manusia dan hewan lain yang disebabkan oleh protozoa parasit.

Untuk itu penting diketahui, sebelum menggunakan obat antibiotik seorang pasien dan dokter harus mengenali penyebab penyakit yang dideritanya.

Lebih lanjut, Angkie mengaku mengidap keterbatasan pendengaran saat remaja bukanlah hal yang mudah.

Sebab ia kerap kali merasa tertekan dan kurang percaya diri.

Setidaknya, butuh waktu 10 tahun bagi penulis buku "Perempuan Tunarungu, Menembus Batas" itu untuk bangkit.(*)

Berita telah dipublikasikan GridHEALTH.id dengan judul
Antibiotik dan Malaria Membuatku tak Bisa Menikmati Riuhnya Suara Dunia, Tapi Masa Depan Tetap Bersinar Terang, Jabatan Staf Khusus Presiden Kini di Pundakku

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved