Rabu, 1 Oktober 2025

Air Ketuban di Dalam Kandungan Asri Welas Kurang, Berbahayakah untuk Janin?

Saat kehamilannya memasuki trisemester tiga, Asri Welas mengalami masalah. Dokter menyebut air ketuban dalam kandungannya kurang. Bahayakah?

Penulis: Anita K Wardhani
Instagram/asri_welas
Asri Welas dan suaminya jalani foto maternity 

Kehamilan yang sudah lewat tanggal kelahirannya, kehamilan berusia 42 minggu atau lebih cenderung mempunyai jumlah cairan ketuban yang rendah karena fungsi plasenta sudah mulai berkurang.

Komplikasi kehamilan, seperti dehidrasi, hipertensi, preeklampsia, diabetes, dan hipoksia dapat memengaruhi jumlah cairan ketuban. Ya, dehidrasi bisa menyebabkan cairan ketuban Anda berkurang jumlahnya.

Jumlah cairan yang Anda minum setiap hari dapat memengaruhi jumlah cairan ketuban yang ada di rahim Anda. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Obstetrics and Gynaecology Research tahun 2009 menunjukkan bahwa ibu hamil yang mempunyai jumlah cairan ketuban rendah dapat meningkatkan jumlah cairan ketubannya melalui air yang diminumnya setiap hari.

Semua penyebab oligohidramnion di atas dapat membuat cairan ketuban berkurang, yang pada akhirnya dapat menyebabkan pergerakan bayi dalam rahim menjadi lebih lambat atau berkurang. (Reporter: Tribunnews.com/Nurul Hanna/berbagai sumber)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved