Rabu, 1 Oktober 2025

Cairan Tanda Tak Normal Pada Vagina yang Harus Segera Ditangani Dokter

Apa saja cairan vagina dan kapan cairan tersebut dikategorikan tak normal sehingga harus ditangani serius?

net/google
Ilustrasi. 

3. Cairan Vagina Kuning Kehijauan dan Terasa Sedikit Pedih
Kemungkinan: Chlamydia atau gonorrhea.

Dua bakteri utama penyebab penyakit kelamin. Tanda lain dari infeksi ini adalah nyeri panggul dan terasa terbakar saat buang air kecil.

Sayangnya, kebanyakan wanita tak merasakan gejala tersebut sejak awal. Padahal ketika dokter sudah mendiagnosis chlamydia atau gonorrhea, mereka akan mudah disembuhkan dengan antibiotik.

Namun yang terpenting, Anda juga harus mengajak pasangan Anda menemui dokter. “Anda dan pasangan perlu disembuhkan atau Anda akan menularkan infeksi tersebut bolak-balik satu sama lain,” papar Dweck.

4. Cairan Vagina Keabuan, Tipis, dan Bau Amis
Kemungkinan: Bacterial Vaginosis (BV).

“Bau yang tidak sedap menjadi tanda ada yang salah pada vagina Anda, apalagi jika baunya amis seperti ikan,” kata Dweck. BV juga sangat umum terjadi.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, BV adalah infeksi vagina yang paling umum menyerang wanita berusia 15 sampai 44 tahun.

Ini juga mudah disembuhkan, ketika dokter sudah memberikan diagnosisnya.

Kelainan ini masih menjadi sedikit misteri mengapa wanita mengalami BV, tapi secara umum ini disebabkan oleh adanya sesuatu yang mengganggu keseimbangan bakteri di vagina, meski para ahli tak yakin itu apa.

5. Cairan Vagina Berbusa, Bau Tak Sedap, dan Warna Keabuan atau Hijau
Kemungkinan: Trichomoniasis.

Ini adalah penyakit kelamin yang paling umum di perkotaan. “Trichomoniasis disebabkan oleh organisme yang hidup di handuk, vibrator, dan berbagai benda mati lainnya,” ungkap Dweck.

Sama seperti penanda, kebanyakan pria dan wanita tidak merasakan berbagai gejala, tetapi jika tidak segera diobati dengan benar dapat membuat seorang wanita lebih mudah tertular HIV dan jika ia hamil akan sangat memengaruhi kesehatan janinnya.

Kabar baiknya adalah, penyakit ini dapat disembuhkan jika segera diobati dengan resep yang tepat.

6. Berdarah
Kemungkian: Pendarahan.

Kenapa cairan vagina atau keputihan mengandung darah? Ini sering terjadi selama beberapa bulan pertama setelah seorang wanita mengonsumsi pil KB, di mana tubuhnya menyesuaikan dengan hormon baru, ia biasanya mengalami masa di mana ada darah di cairan vaginanya.

Jika cairan yang keluar berwarna merah tua atau kecokelatan, bisa jadi itu hanya sisa darah dari periode Anda.

Tapi, dalam beberapa kasus, cairan vagina yang mengandung darah bisa menjadi sinyal penyakit yang membutuhkan pengobatan serius. Misalnya, prakanker serviks.

“Segera periksakan ke dokter, sehingga dokter dapat mengetahui dan menghindari sesuatu yang lebih serius,” kata Dweck.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved