Kamis, 2 Oktober 2025

Liputan Khusus Stem Cell

Kulit Sang Peneliti Stem Cell Jadi Lebih Halus

Gagasan tentang regenerasi sel mulai muncul ketika Prof Fedik Abdul Rantam pulang ke Tanah Air pada 1998. Tak hanya meneliti, Fedik juga pengguna.

Surya/Miftah Faridi
Prof Fedik Abdul Rantam menunjukkan proses pengolahan sampel yang dijadikan bahan baku stem cell di laboratorium Insitute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga, Surabaya, Selasa (16/9/2014). 

"Kalau yang rusak di bagian hati, dia akan menuju ke hati. Kalau sel yang rusak di jantung, dia akan ke jantung. Nah mungkin kulit saya jadi halus itu karena sel-sel ini larinya ke sel kulit saya yang rusak. Jadi sekarang kulit saya lebih halus dan putih seperti muda lagi," katanya kembali terkekeh.

Mengolah sel membutuhan perawaan khusus. Sel merupakan organisme hidup yang butuh perawatan dan perhatian.

Fedik menceritakan, ada ikatan emosional yang dimiliki para peneliti dengan sel yang ditelitinya. Tanpa ikatan itu, banyak eksperimen yang gagal.

"Pernah ada peneliti dari Jepang yang belajar kepada kami. Nah, sel-sel yang mereka teliti ternyata banyak yang mati. Penelitian mereka gagal. Saya lihat, hati mereka hitam. Tidak tulus. Padahal merawat sel itu seperti merawat bayi. Harus tulus agar sel-sel itu mau hidup," katanya. (idl)

Sumber: Surya
Tags
stem cell
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved