Kebiasaan Buruk Orang Palembang dan Malang yang Picu Gigi Keropos
Ini kebiasaan buruk orang Palembang dan Malang yang memicu pengeroposan gigi dengan cepat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di samping kesadaran dan tingkat pengetahuan yang masih rendah, kemajemukan budaya dan kebiasaan masing- masing daerah dapat pula menjadi pemicu tingginya gangguan mulut dan gigi.
Kebiasaan makan masyarakat Palembang yang mengandung asam dan cuka, berakibat pada rentannya pengeroposan gigi dan lain sebagainya.
"Bahkan di satu wilayah di Malang, kami menemukan fakta dimana masyarakatnya menggunakan satu sikat gigi bersama- sama," kata Yuna Eka Kristina, Head of Corporate and Marketing Communication OT , produsen Formula, sebagai brand oral care asli Indonesia di Jakarta, Jumat (30/8/2014).
Dikatakannya, jika tidak dibarengi membangun kesadaran dan pengetahuan merawat gigi yang benar, maka permasalahan gigi dan mulut Indonesia akan semakin meningkat.
Kondisi ini mendorong Formula untuk Indonesia dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti melakukan aksi sosial di Pulau Hutumuri dan Pulau Seram, Ambon.
"Di kepulauan ini, ditemukan angka rata- rata kejadian tingkat karies gigi 5,73 persen yang terbilang tinggi," katanya.
Kondisi diparah dengan jumlah dokter gigi yang hanya 36 orang yang melayani lebih dari 1,6 juta penduduk. Padahal idealnya, 11 dokter untuk 100.000 penduduk," katanya.
Kegiatan Formula untuk Indonesia bersama FKG Trisakti ini melibatkan 44 mahasiswa kedokteran gigi program S1, 118 mahasiswa program profesi, dan 6 Dosen dan staff pengajar.
Bekerjasama dengan Pemerintah Daerah, program ini ditargetkan dapat menangani kurang lebih 3.000 orang, melalui kegiatan pemerikasaan dan pengobatan gigi gratis serta penyuluhan. Pemeriksaan dan pengobatan mengurangi permasalahan gigi yang ada.
"Selain itu, upaya promotif yang dilakukan melalui penyuluhan gigi diharapkan pula dapat meningkatkan kepedulian masyarakat untuk merawat kesehatan gigi dan mulut mereka," katanya. (Eko Sutriyanto)