Pola Makan
Anak Memang Suka yang Manis-manis, Tapi Tetap Batasi Porsinya
Meski anak-anak suka makanan yang manis-manis, tetap batasi porsi santapan manisnya setiap hari. Sebab, obesitas mengintai penyuka manis!
TRIBUNNEWS.COM - Jika anak Anda selalu memohon untuk mendapatkan permen atau camilan manis lainnya, sudah sepatutnya Anda mewaspadai asupan gula pada tubuhnya dan membuat batasan.
Makan yang manis-manis boleh saja, asal jangan terlalu banyak. Selain bisa cepat merusak gigi, anak juga berisiko tinggi terkena diabetes. Sangat penting bagi anak untuk mengetahui hal ini, loh. Dan kini saatnya Anda mengajarkannya.
Yang Diperbolehkan
Sudah menjadi keinginan setiap orangtua untuk tidak mengecewakan anaknya. Tapi jika Anda kerap mengijinkannya jajan (terutama camilan manis yang kurang sehat, seperti permen, cookies, chocolate bar) dengan alasan, "Daripada anak nangis", itu sama saja Anda "mencelakakannya".
Jangan berikan anak "manisan" setiap hari. Ada baiknya, Anda menyimpan jajanan ini pada acara-acara khusus saja dalam ukuran yang sesuai dengan usia mereka. Misalnya, ukuran porsi untuk anak prasekolah adalah seperempat hingga setengah dari ukuran dewasa.
Berikut beberapa contoh ukuran porsi yang masuk akal untuk anak-anak:
- Satu buah mini candy bar.
- Satu atau dua cookies berukuran kecil
- Es krim dengan ukuran cone kecil
Jika anak merengek minta lebih, bersikaplah tegas dan konsisten tentang aturan yang sudah Anda buat bersamanya.
Ganti Camilannya
Ada banyak makanan sehat yang bisa anak santap sebagai alternatif pengganti jajanannya. Di antaranya:
Memilih dan membelinya dari swalayan dengan memerhatikan kandungan nutrisi yang tertera pada kemasannya. Saat ini, banyak camilan yang kelihatannya sehat padahal sarat dengan gula (terutaman gula tambahan atau added sugar).
Nah, yang seru biasanya jika Anda membuat camilan untuk anak sendiri. Anda bisa lebih bereksplorasi dengan kandungan nutrisi yang sesuai untuk kebutuhan anak.
Atau, Anda bisa mengganti waktu "jajan" anak dengan makanan penutup (dessert). Artinya, anak ngemil hanya di saat menyantap dessert saja. Anak Anda pasti akan menyukai ide ini, karena biasanya, kan, makanan penutup itu identik dengan yang manis-manis. Buatlah makanan penutup yang sehat. Seperti apel panggang yang disantap dengan sesendok kecil whipped cream rendah lemak dan beberapa kacang cincang atau puding bebas gula.
Yang harus Anda perhatikan juga dalam hal dessert ini:
Jangan membuat makanan penutup bergantung pada berapa banyak anak mampu memakannya.
Namanya juga makanan penutup, jadi sebelum anak memakannya, ia harus makan besar terlebih dahulu. Gula yang sifatnya manis itu dapat meningkatkan yang memberikan sinyal ke otak untuk makan lebih banyak lagi. Ditakutkan, jika anak mengkonsumsi dessert terlalu banyak dan cepat (sebelum makan), ia jadi tidak doyan makan lagi.
Jika anak minta porsi lebih untuk dessert-nya, katakan tidak.
Ester